Pada zaman Nabi Nuh as, Allah SWT memerintahkan Nabi untuk membuat sebuah perahu yang sangat besar. Bermula dari doa Nabi Nuh as kepada Allah SWT untuk menghukum orang-orang yang kafir.
Doanya Nabi Nuh as didengar Allah SWT dan dikabulkan. Rupanya Allah SWT ingin menenggelamkan seluruh umat manusia di dunia ini kecuali yang mau naik perahunya Nabi Nuh as.
Ketika membuat perahu, Nabi Nuh diolok-olok oleh kaumnya sendiri, namun tekad Nabi sangatlah kuat dalam menjalankan perintah Allah SWT. Terlihat khayal membuat perahu di kala sedang musim panas.
Benar terjadi.
Doa dan ucapan Nabi sangatlah makbul. Akhirnya banjir besar menjadi kenyataan. Semua orang kebingunan dengan suasana tersebut. Orang yang beriman,maka dia akan mau untuk menaiki perahu sedangkan yang kafir masih saja tidak percaya, malah tetap mengolok-olok.
Dikisahkan pula, anaknya yang amat disayanginya tak mau naik ke dalam erahu dan membangkang perintah ayahnya. Anaknya Nabi Nuh as besarta orang yang mengingkari ajakan Nabi as berencana naik ke gunung yang sangat tinggi untuk menghindari terjangan banjir.
Orang beriman yang jumlahnya hanya sedikit, naik ke perahu bersama dengan tiap pasang hewan yang sudah dikumpulkan oleh Nabi.
Akhirnya setelah banjir bandang reda, semuanya turun dari kapal. Pada saat itulah Iblis menghampiri Nabi Nuh as seraya berkata,
"Aku sangat berterima kasih padamu, lebih dari semua makhluk yang ada di bumi ini."
Nada Iblis sangat merdu sekali mengatakannya dan tersenyum riang.
"Terima kasih dari apa?" tanya Nabi Nuh as.
"Karena doa dan permohonmu agar orang-orang kafir itu dicelakakan telah dikabulkan Allah. Dengan cara itu, berarti engkau telah meringankan bebanku, "kata Iblis.
Betapa riangnya Iblis pada hari itu.
Sejurus kemudian, iblis berkata,
"Wahai Nabi Nuh, jangan sekali-kali engkau mendengki karena ia telah menghantar pada keadaan seperti ini. Dan jangan sekali-kali engkau serakah, karena ia telah mengantar Adam seperti yang dialaminya.
0 comments:
Post a Comment