Saturday, December 22, 2018



WONG FEI HUNG ( MUSLIM UIGHUR )

Hanya 20 tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat, umat Islam tiba di Uighur, Xinjiang, perbatasan Cina, 3.000 km jauhnya dari Mekah.
Kaisar Tang, Cina, menawarkan perdamaian, ditandai dengan diterimanya utusan, sahabat Nabi, Saad bin Abi Waqqash ra di pusat kerajaan Cina.

Uighur bergabung dalam daulah Islam di masa Utsman bin Affan ra., dari Uighur inilah teknologi kertas pindah dari Cina ke negeri muslim, sehingga dimulailah penyusunan mushaf Quran Utsmani.

Selama 1.400 tahun Uighur tetap menjadi negeri muslim, walaupun pernah dikuasai Mongol di abad 13 M, bahkan di era imperialis Eropa yang menjajah Cina, para jago kungfu Uighur, Xinjiang ikut terlibat dalam perlawanan mengusir penjajah Eropa, salah satunya dalam tragedi the Boxer, dimana banyak jagoan kungfu Uighur menghabisi tentara gabungan Inggris-Eropa di kota-kota Cina tahun 1900an.
Ketika Mao komunis terusir dari kota-kota Cina tahun 1940an, ia lari ke Xinjiang, menumpang hidup di wilayah Uighur.

Kini komunis berbalik, menghabisi semua simbol Islam, dari negeri yang tersisa Islamnya di Cina. Sebab semua sejarah Islam di Cina sudah banyak dihapus, yang membuat kita tidak paham Wong Fei Hung seorang muslim. Bahwa Kaisar Ming Cina di abad 15 M didominasi oleh gubernur dan jendral muslim hingga melahirkan Cheng Ho.

Saat revolusi Cina oleh Sun Yat Sen tahun 1910 masih ada jendral Cina yang muslim. Dan di tahun 1945 ketika Mao komunis berkuasa, beberapa jendral Cina yang muslim menyelamatkan diri ke Taiwan.

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya. Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia.

Gambar: Wong Fei Hung (Muslim guandong Jago Kungfu)

Postingan (Artikel) Bagian Pertama Silakan Copas di Sini
1
2
3

Wong Fei Hung Pahlawan Muslim Dari Uyghur China

WONG FEI HUNG ( MUSLIM UIGHUR ) Hanya 20 tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat, umat Islam tiba di Uighur, Xinjiang, perbatasan Cina, 3.000 ...

Thursday, December 20, 2018


Hari ini jum’at 12 Rajab 1436 H. Tahukah anda bahwa 956 tahun yang lalu tepat di hari dan tanggal yang sama, di tahun 479 H terjadi peperangan yang besar antara pasukan Islam dan pasukan Salibis di bumi Andalus. Iya, Perang tersebut dikenal dengan Perang Zallaqah. Perang penentu yang kemudian menjadi sebab bertahannya islam di Andalus lebih dari 250 tahun kemudian.

Sebelum perang Zallaqoh, eksistensi islam di Spanyol benar-benar berada diambang kehancuran. Perang saudara yang menyebabkan pecahnya kekuatan islam dalam kerajaan-kerajaan kecil membuat keadaan semakin genting. Ditengah perselisian yang terjadi antara kelompok tersebut, Raja Alfonso VI bersama pasukan Salibis telah berhasil meruntuhkan satu persatu benteng kaum muslim dari utara Spanyol.

Kondisi ini mendorong para pemimpin islam di selatan Andalus menyudahi perselisihan yang selama ini terjadi. Mereka sepakat meminta bantuan kepada Yusuf bin Tasyfin pemimpin Daulah Ar-Murabithin yang saat itu berpusat di Maroko. Ibnu Tasyfin yang telah berusia 79 tahun segera memenuhi panggilan jihad tersebut.

Bersama 17 ribu pasukan dia bertolak menuju Andalus setelah menyeberangi selat Gibraltar. Setibanya di Andalus, Ibnu Tasyfiin menempatkan 5 ribu pasukan di Algeciras sebagai pasukan jaga yang diperlukan bila pasukan dipukul mundur. Sementara 12 ribu pasukan lainnya ikut ke medan perang. Akhirnya terkumpullah 30.000 pasukan muslim hasi koalisi dari Daulah Murabithin, Granada, Kordova dan Badajoz. Dibawah pimpinan Ibnu Tasyfiin pasukan bergerak menuju Sevilla. Saat itu camp pasukan salibis hanya berjarak 3 mil dari camp pasukan muslim.

Sebelum memutuskan untuk perang, Ibnu Tasyfin terlebi dahulu mengirimkan surat kepada Alfonso VI. Dalam suratnya Ibnu Tasyfin berkata: “Aku mendengar bahwa anda berdoa supaya dianugerahi kapal-kapal yang banyak agar bisa menyeberangi lautan demi menuju daerah kami. Kini kami datang kepadamu, dan engkau akan tahu sendiri akibat dari do’amu itu. Dan aku wahai Alfonso menawarkan beberapa opsi padamu, masuk islam, membayar Jizyah atau perang.? Saya beri anda waktu tiga hari”.

Alfonso VI menjawab,

“Aku memilih perang, apa jawabmu.?”

Ibnu Tasyfin membalikkan surat tersebut dan menulis balasannya di kertas yang sama, “Jawabannya adalah apa yang akan kau lihat dengan mata kepalamu nanti, bukan apa yang kau dengar dengar telingamu, keselamatanlah bagi yang mengikuti petunjuk”

Alfonso kembali membalasnya, namun dengan bahsa yang penuh makar, “Besok adalah hari jumat, hari rayanya orang islam dan kami tidak ingin berperang pada hari rayanya orang islam. Sabtu adalah hari raya orang Yahudi sementara dalam pasukan kami banyak prajurit Yahudi. Adapun hari ahad adalah hari raya kami, bagaimana kalau peperangnya kita tunda hingga hari senin..?

Ibnu Tasyfin menangkap adanya makar dalam surat Alfonso. Dipersiapkannlah prajurit sebagaimana rencana awal.
Pada malam harinya, yaitu pada malam jumat 12 rajab 479 H, Imam Al-Faqih Ahmad bin Rumaylah Al-Qurthuby yang turut dalam peperangan bermimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpinya Rasulullah berkata: “Kalian pasti menang, dan engkau akan bertemu denganku”.

Ibnu Rumaylah terbangun, hatinya dipenuhi rasa gembira. Mimpi itu dikabarkan kepada seluruh komandan perang. Semua digemparkan oleh berita tersebut. Seluruh pasukan dibangunkan. Dengan gagah Ibnu Tasyfin memerintahkan prajurit untuk membaca surah Al-Anfal. Para khatib diperintahkan untuk mengobarkan semangat jihad. Sambil keluar masuk barisan prajurit Ibnu Tasyfin mengatakan dengan suara yang lantang, “Berbahagialah orang yang meraih syahid. Siapa yang hidup, maka baginya pahala dari Allah dan ghanimah”.

Hari itu bumi Andalus menyaksikan semangat jihad dan ghiroh yang luar biasa memenuhi dada kaum muslimin. Para pemimpin bersatu di bawah kalimat yang sama “La ilaha illallah”.

Dugaan Ibnu Tasyfin terbukti, ternyata benar Alfonso ingin berbuat makar, dia ingin menyerang pasukan muslim secara tiba-tiba. Namun semua diluar dugaan Alfonso, karena pasukan muslimin telah bersiap-siap menghadapi serangan lawan kapan saja.

Sebelumnya pasukan muslimin telah dibagi menjadi tiga faksi.
Faksi pertama: Faksi andalus yang dipimpin oleh Al-Mu’tamad Allallah dengan jumlah pasukan 15.000 personil. Pasukan ini berada di garda terdepan.
Faksi kedua: Faksi campuran antara pasukan Andalus dan Maroko yang dipimpin oleh Daud bin Aisyah, panglima asal Maroko dengan jumlah pasukan 1100 personil. Pasukan ini berada pada barisan kedua.
Faksi ketiga: Faksi cadang yang sebagian besarnya adalah prajurit Maroko yang dipimpin langsung oleh Ibnu Tasyfiin. Jumlahnya sebanyak 400 personil.

Ditanah lapang yang hijau ini peperangan itu dimulai, Alfonso dan pasukannya mendapat perlawan yang sengit dari faksi pertama pasukan muslim. Perang yang terus berkecamuk hingga waktu ashar membuat masing-masing pihak kewalahan, akhirnya Ibnu Tasyfiin melepaskan prajurit pimpinannya menuju medan pertempuran. Tambahan personil itu membuat pasukan muslim kembali kuat. Ibnu Tasyfiin dan sebagian pasukan membakar camp pasukan salibis, kobaran api yang menghanguskan camp rupanya membuat salibis panik. Konsentrasi mereka terpecah, mereka dihadapkan pada pilihan antara menjaga camp atau menghadapi pasukan kaum muslimin. Akhirnya Alfonso dan prjuritnya berhasil dikepung, dan dengan izin Allah kemenangan diraih oleh kaum muslimin. Dan sebagaimana mimpinya, Ibnu Rumaylah gugur dalam pertempuran tersebut.

Dari 100 ribu pasukan salibis, hanya tersisa 450 pasukan berkuda. Alfonso yang kehilangan kainya kembali bersama sisa pasukan yang kesemuanya dalam keadaan terluka. Dari 450 pasukan tersebut, hanya 100 pasukan berkuda yang selamat hingga Toledo. Pasukan lainnya mati dalam perjalanan pulang.

Sebuah kemenangan yang luar biasa.

(Disarikan dari Qisshatul Andalus)

Sumber: https://www.kisahislami.net

Suatu Hari Dibawah Langit Andalusia

Hari ini jum’at 12 Rajab 1436 H. Tahukah anda bahwa 956 tahun yang lalu tepat di hari dan tanggal yang sama, di tahun 479 H terjadi peperang...

Thursday, December 6, 2018



Tulisan Syaikh Mahmud Sayyid (Mesir) terkait Reuni 212:

“Kalaulah kaum muslimin pergi ke Arofah untuk melaksanakan syiar Allah, maka orang Indonesia keluar ke lapangan ibu kota mereka untuk meninggikan kalimat Allah. Indonesia di hatiku sampai aku mati.”

(Syaikh Mahmud Sayyid)

Masya Allah, Subhanallah Wabihamdih..

Pembawa Kejayaan Akhir Zaman akan Datang dari Arah Timur.

Syaikh Dr.

Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina, saat berkunjung ke Indonesia -seperti diututurkan oleh Ustadz Salim A Fillah- mengabarkan bahwa kejayaan akhri zaman akan datang dari arah timur.

“Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.”

“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maroko sampai Merauke.”

“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Indonesia. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam,” ujar beliau.
[portalislam]

Reuni Akbar 212 Membuat Takjub Bangsa-Bangsa Islam Di Dunia

Tulisan Syaikh Mahmud Sayyid (Mesir) terkait Reuni 212: “Kalaulah kaum muslimin pergi ke Arofah untuk melaksanakan syiar Allah, maka orang I...

Wednesday, November 28, 2018

Kisah Teladan Islami hadir lagi nih sahabat.
Ketahulah bahwa orang-orang yang gemar menghadiri majelis zikir, akan senantiasa disaksikan malaikat. Para malaikat tersebut akan mencatat orang-orang itu untuk dimintakan ampunan dosanya kepada Allah SWT.

Bagimana kisahnya?
Berikut kisahnya.

Telah diriwayatkan dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Allah Tabaraka Wa Taala mempunyai para malaikat yang ditugaskan mencari majelis zikir. Tiap kali mereka menjumpai majelis zikir, mereka akan duduk bersama orang-orang yang sedang zikir serta memanggil malaikat-malaikat yang lain. Mereka akan datang berkerumun mengelilingi orang-orang yang sedang zikir itu dengan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi ruang antara mereka dan langit dunia."

Disebutkan bahwa, jika majelis zikir itu selesai, maka para malaikat akan naik kembali ke langit. Lalu Allah SWT bertanya kepada mereka,
"Wahai para malaikat-Ku, dari manakah kamu semua?"

Para malaikat berkata,
"Ya Tuhan kami, kami baru saja pulang dari memeriksa hamba-hambam-Mu di bumi, mereka bertasbih, takbir dan tahlil dan tahmid serta memohon kepadaMu."


Disampaikan Malaikat


Sebenarnya Allah SWT lebih mengetahui tentang perbuatan mereka dan semua makhluk ciptaan-Nya. Setelah Allah SWT mendengar kata-kata para malaikat-Nya, maka Allah SWT pun berfirman,
"Wahai para malaikatku, apakah yang mereka minta kepadaKu?"

Para malaikatpun kembali menjawab,
"Hamba-hambamu itu memohon surga dari-Mu."

Allah SWT bertanya lagi,
"Pernahkan mereka melihat akan surga itu?"
"Mereka tidak pernah melihat surga itu, "jawab para malaikat itu.

Kemudian Allah SWT berfirman,
"Hamba-hambaKu memohon surga padahal mereka tidak melihatnya, apalagi kalau mereka melihatnya."


Setelah itu para malaikat berkata lagi,
"Mereka juga memohon kebebasan."
Allah SWT bertanya, "Mohon kebebasan dari apa?"
Berkatalah malaikat," HambaMu itu memohon kepadaMu supaya mereka itu dibebaskan dari neraka Jahannam."

Allah SWT bertanya kepada malaikat,
"Pernahkan hambaKu itu melihat nerakaKu itu?"
Maka para malaikat berkata, "Tidak ya Allah."
Kemudian Allah SWT berfirman,
"Hamba-hambaKu tidak pernah melihat neraka Jahannam, tapi mereka memohon supaya dibebaskan darinya, apalagi kalau mereka melihatnya."

Kemudian para malaikat berkata lagi,
"Ya Allah, hambaMu itu memohon ampun kepadaMu."
Allah SWT berfirman,
"Dengarlah wahai para malaikatKu, Aku mengampuni mereka itu dan Aku akan memberi apa yang mereka minta dan membebaskan mereka dari api neraka yang mereka takuti itu."

Diampuni Allah SWT


Berkata malaikat lagi,
"Ya Allah, diantara mereka itu terdapat seorang hamba yang penuh dosa, dan dia duduk di majelis itu bersama mereka yang sedang zikir."

Allah SWT berfirman,
"Orang itu pun Aku ampuni, begitun juga dengan setiap orang yang terlibat dalam majelis zikir itu, tidak ada yang celaka."

Keutamaan Menghadiri Majelis Zikir


Menghadiri majelis zikir memang memiliki keutamaan tersendiri.

Sahabat Abu Lais ra berkata,
"Barang siapa yang duduk dengan orang alim dan dia tidak mampu untuk menghafal (mengerti) satu ilmu pun darinya (orang alim), maka dia akan mendapatkan tujuh keutamaan."

Apa saja keutamaan menghadiri majelis zikir?
Berikit fadhilahnya.

1. Dia mendapat keutamaan sebagai orang yang belajar.

2. Dia dijaga dari perbuatan dosa.

3. Turun kepadanya rahmat Allah SWT sejak dia keluar dari rumahnya.

4. Jika turun suatu rahmat kepada orang-orang yang hadir (majelis zikir), maka dia juga akan mendapat rahmat tersebut.

5. Dia tertulis sebagai orang-orang yang taat selama dia mendengarkan (pengajian).

6. Jika dia bosan karena tidak paham atas apa yang disampaikan mubaligh, maka kebosanannya akan menjadienghubung antara dia dengan Allah SWT.

7. Hatinya akan dijauhkan dari perbuatan fasik dan diisi dengan cinta terhadap ilmu.

Itulah ketujuh keutamaannya.

Kisah Malaikat Hadir di Majelis Zikir

Kisah Teladan Islami hadir lagi nih sahabat. Ketahulah bahwa orang-orang yang gemar menghadiri majelis zikir, akan senantiasa disaksikan mal...

Sunday, November 11, 2018

Sebagai putra dari Nabi Ishaq as, Nabi Ya'qub as mengikuti jejak ayahnya untuk mengajak rakyat Kan'an untuk beriman kepada Allah SWT.

Dan sebelum ayahnya wafat, beliau mendapat wasiat untuk menemui pamannya di negeri Babilonia.

Karena tingkah lakunya yang terpuji, sepanjang perjalanan banyak orang yang menyapanya.

Krtika Nabi Ya'qub as sedang beristirahat melepas lelah, ia bermimpi didatangi banyak malaikat.


Para malaikat itu menyampaikan pesan dari Allah SWT, bahwa kelak dirinya akan dikarunia banyak keturunan, yang nantinya akan menguasai bumi.

Ketika zaman Nabi Ya'qub as, menikahi dua orang istri yang bersaudara tidaklah dilarang.




Sehingga Nabi Ya'qub as memiliki dua orang istri kakak beradik yaitu Layya dan Rahiel.

Dua orang istri lainnya adalah Balha dan Zulfa.

Keempat istrinya tersebut, melahirkan 12 orang putra yang nantinya akan menjadi kabilah-kabilah bangsa Israel.

Nabi Ya'qub as merasa lega hatinya.

Sebelum beliau wafat, Nabi Ya'qub as memanggil semua anak-anaknya agar berjanji akan tetap beriman kepada Allah SWT.

Kisah Nabi Ya'qub as - Memiliki Keturunan yang Banyak

Sebagai putra dari Nabi Ishaq as, Nabi Ya'qub as mengikuti jejak ayahnya untuk mengajak rakyat Kan'an untuk beriman kepada Allah SWT...

Thursday, November 8, 2018



Suatu malam ditingkah rinai gerimis yang membasahi aspal jalan, saya melangkah masuk ke sebuah resto besar dan cukup terkenal di daerah elit Kemang, Jakarta Selatan. Ba’da Isya itu saya ada janji bertemu dengan dua sahabat yang sudah beberapa bulan tidak pernah bertemu muka, kecuali lewat media sosial saja. Yang pertama seorang Chef Selebritis yang lengannya dipenuhi tatto namun telah menyandang gelar haji dan sekarang tengah menekuni Islam dengan baik, bahkan sudah mengembalikan beberapa sahabatnya ke jalan Islam. Yang kedua seorang lelaki muda yang punya karir cemerlang sebagai direktur utama sebuah perusahaan nasional-pribumi dengan jumlah karyawannya mencapai 16.000 orang. Keislamannya pun cukup baik. Keduanya cucu dari tokoh-tokoh nasional Indonesia di masa keemasan di zaman Bung Karno.

Sambil menyantap makanan, kami ngobrol ngalor-ngidul sambil ditingkahi gurauan. Tiba-tiba Chef yang aktif dalam komunitas motor besar itu bertanya kepada saya,

“Riz, elo kapan naik haji?”

Deg! Saya terdiam. Saya hanya nyengir dan malah bertanya kepada sahabat dirut yang satu lagi,

“Nah, kalo Mas sudah pernah ke Mekkah belum?”

Sang Dirut muda yang wajahnya sekilah mirip penyanyi Dian Pramana Putera itu tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya,

“Belum.”

Chef bertubuh tinggi besar laiknya anak-anak motor besar itu berkata bijak, “Kalo ada kesempatan, pergilah ke Mekkah. Di sana dunia itu satu: Islam!”

Sambil bercanda saya berkata, “Saya ingin keliling Eropa dan Amerika dulu sebelum ke Mekkah, Chef…”



Dia malah tertawa, “Saya sudah keliling Amerika dan Eropa berkali-kali. Dan apa yang ada di sana? Di jalanan ramai di New York misalnya, itu dipenuhi orang-orang berbagai warna. Bule nyaris tidak kelihatan. Orang Islam yang banyak ada di sana sekarang ini. Demikian juga di kota-kota besar di Eropa. Islam itu dunia, Riz…”

Saya takjub mendengarnya. Chef itu meneruskan ceritanya tentang perjalanannya menyinggahi berbagai pelosok dunia. Juga peristiwa-peristiwa aneh di dalam kehidupannya. Wajar saja, karena sahabat saya yang satu ini dianugerahi Allah Swt kebisaan yang jarang sekali dimiliki manusia biasa. Dia mampu melihat “dunia lain”, bahkan mampu melakukan proyeksi astral.


Tak terasa jarum jam sudah nyaris menyentuh puncak malam. Karena besok bukan hari libur, silaturahim ini saya sudahi. Kami pun berpisah dengan janji akan mengadakan pertemuan serupa tapi nanti di daerah Kuningan dimana Sang Dirut muda ini berkantor.

Dalam perjalanan pulang menembus gelapnya malam, saya terus memikirkan tentang Amerika, yang menurut pengamatan sahabat Chef saya tadi akan kembali menjadi negeri kaum Muslimin.



Ya, sebelum bernama Amerika (catatan: benua ini dinamakan “Amerika” oleh Colombus dengan mengambil nama temannya yang bernama Amerigo Vespucci), benua besar itu memang milik kaum Muslimin. Christopher Colombus pun mengakui hal itu dari catatan hariannya.

Colombus, Sang Pewaris Templar

Christopher Colombus sebenarnya bukan penemu daratan besar ini, pun bukan pula Laksamana Muslim Cheng Ho yang 70 tahun tiba lebih dulu di Amerika ketimbang Colombus. Lima abad sebelum Colombus tiba, para pelaut Islam dari Granada dan Afrika Barat, sudah menjejakkan kaki di daratan-benua yang masih perawan dan hanya ditinggali suku-suku asli yang tersebar di beberapa bagiannya.

Imigran Muslim pertama di daratan ini tiba sekira tahun 900 hingga setengah abad kemudian pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah. Salah satunya bernama Khasykhasy Ibn Said Ibnu Aswad dari Cordoba. Orang-orang Islam inilah yang mendakwahkan Islam pertama kali pada suku-suku asli Amerika. Sejumlah suku Indian Amerika pun telah memeluk Islam saat itu. Suku-suku itu antara lain suku Iroquois dan Alqonquin.

Setelah jatuhnya Granada pada 1492, disusul Inquisition yang dilakukan Gereja terhadap kaum Muslim dan Yahudi di Spanyol, maka imigran gelombang kedua tiba di Amerika pada pertengahan abad ke-16 Masehi. Raja Spanyol, Carlos V, di tahun 1539 sempat mengeluarkan larangan bagi Muslim Spanyol untuk hijrah ke Amerika.

Bahkan, menurut prasasti berbahasa Arab yang ditemukan di Mississipi Valey dan Arizona, dikatakan jika orang-orang Islam yang datang ke daratan ini juga membawa gajah dari Afrika!

Colombus sendiri baru datang ke “Amerika” di akhir abad ke-15 Masehi ketika benua itu sudah didiami Muslimin Indian. Dalam ekspedisi pertamanya, Colombus dibantu dua nakhoda Muslim bersaudara: Martin Alonzo Pizon yang memimpin kapal Pinta dan Vicente Yanez Pizon yang ada di kapal Nina. Keduanya kerabat Sultan Maroko dari Dinasti Marinid, Abuzayan Muhammad III (1362-1366).

Bahkan, Colombus sendiri, di dalam catatan perjalanannya, menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika berlayar di dekat Gibara di tenggara pantai Kuba, dia mengaku melihat sebuah masjid dengan menaranya yang tinggi yang berdiri di atas puncak bukit yang indah.

Doktor Barry Fell dari Oxford University juga menemukan jika berabad sebelum Colombus tiba di Amerika, sekolah-sekolah Islam sudah tersebar di banyak wilayah, antara lain di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe, Mesa Verde di Colorado, Hickison Summit Pass di Nevada, Mimbres Valley di Mexico, dan Tipper Canoe-Indiana.



Hal ini dikuatkan dengan temuan nama-nama Islam di berbagai kota besar di Amerika Serikat. Di tengah kota Los Angeles terdapat daerah bernama Alhambra, juga nama Teluk El-Morro dan Alamitos. Juga nama-nama seperi Andalusia, Aladdin, Alla, Albani, Alameda, Almansor, Almar, Amber, Azure, dan La Habra.

Di tengah Amerika, dari selatan hingga Illinois, terdapat nama-nama kota kecil seperti Albany, Atalla, Andalusia, Tullahoma, dan Lebanon. Di negara bagian Washington juga ada nama daerah Salem. Di Karibia, kata yang juga berasal dari kata Arab, terdapat nama Jamaika dan Kuba, yang berasal dari bahasa Arab “Quba”. Ibukota Kuba, Havana juga berasal dari bahasa Arab “La Habana”.

Seorang sejarawan bernama Dr. Yousef Mroueh menghitung, di Amerika Utara ada sekurangnya 565 nama Islam pada nama kota, sungai, gunung, danau, dan desa. Di Amerika Serikat sendiri ada 484 dan di Kanada ada 81.

Dua kota suci umat Islam, Mekkah dan Madinah, nama keduanya juga telah ditorehkan para pionir Muslim di tanah Amerika jauh sebelum Colombus lahir. Nama Mecca ada di Indiana, lalu Medina ada di Idaho, New York, North Dakota, Ohio, Tenesse, Texas, Ontario-Canada. Bahkan, di Illinois, ada kota kecil bernama Mahomet yang berasal dari nama Muhammad.

Suku-suku asli Amerika pun, kaum Muslim Indian, banyak yang nama sukunya berasal dari nama Arab, seperti: Apache, Anasazi, Arawak, Cherokee, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mohican, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni. Bahkan, kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Se-quo-yah, yang menciptakan silabel huruf Indian yang disebut Cherokee Syllabari pada 1821 adalah seorang Muslim yang senantiasa mengenakan sorban, bukan ikat kepala dari bulu burung. [Bersambung/Rizki Ridyasmara/eramuslim.com]

Ternyata Amerika Itu Adalah Negeri Muslim Yang Hilang (1)

Suatu malam ditingkah rinai gerimis yang membasahi aspal jalan, saya melangkah masuk ke sebuah resto besar dan cukup terkenal di daerah elit...

Saturday, October 13, 2018




Pesona Puteri "Yang" dari Muntok
Isteri Sultan Palembang
----------

Sebagaimana diketahui, dulu, Pulau Bangka Belitung termasuk dalam bagian wilayah Kesultanan Palembang Darussalam. Sejak timah di Pulau Bangka telah di ketahui sekitar abad ke 17, timah menjadi salahsatu andalan sumber kekayaan bagi kesultanan selain lada. Produksi dan eksploitasi tambang timah mengalami peningkatan yang pesat setelah Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (SMB l) menggarapnya secara serius dengan mengrekrut dan menambah jumlah tenaga kerja manusia (SDM). Sebagian besar SDM tersebut adalah orang-orang Cina peranakan Siantan dari Kepulauan Natuna-Riau. Jumlah mereka sekitar 1000 orang ditempatkan di Muntok, yang dikenal ahli dalam pertambangan. Komunitas keluarga Cina ini beragama Islam. Setiap kaum prianya bergelar "Abang", sedang perempuannya bergelar "Yang". Puteri Yang ini menjadi salahsatu isteri sultan-sultan Palembang dan mendapat gelar kehormatan 'Masayu Ratu'.

Selain itu, Muntok agaknya merupakan tempat spesial dan mempunyai kenangan tersendiri bagi Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Menurut sejarahnya, baginda sendiri yang memberikan nama untuk tempat tersebut. Waktu itu belum bernama Muntok. Menurut RM Akib, dalam buku Sejarah Melayu Palembang (1929), diceritakan ketika Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo bersama isteri dan pengikutnya kembali dari rihlah ke Siantan menuju Palembang, mereka terlebih dulu singgah di Muntok. Waktu baginda pulang, disebutnya tempat itu "Mantuk", dalam bahasa Palembang asli/bebaso artinya balik atau pulang (Mantuk = Muntok).

Di Pulau Bangka Belitung waktu itu berlaku Undang-Undang Bangka produk yang dirancang dan disusun oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Undang-Undang ini sebetulnya mengacu kepada perundangan yang telah dibentuk dan berlaku sebelumnya di zaman Sunan Abdurrahman Candi Walang (1659-1706) dan mertuanya Bupati Nusantara, penguasa Bangka waktu itu. Memang, setelah Sultan Abdurrahman menikah dengan puteri Bupati Nusantara, Pulau Bangka diwarisi oleh anaknya yang menjadi permaisuri Palembang terutama jika ayahnya wafat. Dengan demikian, Bangka menjadi bagian wilayah kesultanan dan takluk kepada Palembang.

Peraturan Undang-Undang Bangka tersebut menetapkan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat Bangka yang meliputi semua aspek, termasuklah di antaranya aturan pemerintahan, para pekerja tambang timah, dan perkawinan. Dari 45 perkara yang tercantum dalam perundangan ini, yang menarik dan paling mendapat perhatian serius ialah masalah perkawinan. Dalam salahsatu pasalnya menetapkan bahwa dilarang keras menikahi puteri Muntok bangsa "Yang" kecuali sultan Palembang.

Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, mempersunting puteri Yang Zamiah (Lim Ban Nio) binti Datuk Dalem Abdul Jabar (Lim Piauw Kin) bin Datuk Nandam Abdul Hayat (Lim Tauw Kian) dalam tahun 1715. Begitu pula selanjutnya dengan sultan-sultan Palembang lainnya.

Nampaknya, pesona puteri "Yang" begitu memikat, memiliki karisma dan keistimewaan tersendiri, di antaranya:
- Peranakan Cina muslim asal Siantan, Kepulauan Natuna Riau.
- Zuriat bangsawan/ningrat Melayu.
- Ahli dalam bidang pertambangan timah.
- Membantu perjuangan Sultan Palembang.
- Mendapat gelar kehormatan 'Masayu Ratu'.
- Hingga akhir hayatnya jasadnya dimakamkan bersanding bersama Sultan.

Adapun Sultan-Sultan Palembang beristerikan puteri "Yang", yaitu:
1. Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (1724-1757), menikah dengan puteri Yang Zamiah Masayu Ratu binti Datuk Dalem Abdul Jabar bin Datuk Nandam. Menikah tahun 1715, melahirkan putera-puteri: Raden Ayu Jendul, Pangeran Arya Rustam, Pangeran Adipati Banjar Kutama Raden Pelet, RA Fatimah, dan RA Aisyah.

2. Sultan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo (1757-1776), menikah dengan Yang Mariam Masayu Ratu. Juga memiliki keturunan.

3. Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1804), menikah dengan Yang Pipah Masayu Ratu Dalem binti Abang Ismail Temenggung Karto Menggalo.

4. Sultan Mahmud Badaruddin ll (1804-1821), menikah dengan Yang Mas Irah Masayu Ratu Ilir binti Abang Haji Abdullah bin Temenggung Karto Menggalo. Melahirkan: Pangeran Prabu Menggala Umar, Pangeran Prabu Diwangsa Zen, RA Azizah, Raden Masyhur, RA Maryam, Pangeran Idrus, RA Cik, Pangeran Prabu Nata Menggala Alwi, dan RA Alwiyah.

Pernah terjadi satu kasus yang dialami oleh Pangeran Syarif Muhammad di masa SMB II. Dalam naskah diceritakan, Pangeran Syarif Muhammad yang merasa termasuk bagian dari keluarga kesultanan, rupa-rupanya terpesona akan kemolekan puteri pembesar Muntok bernama Yang Amanda, dan dengan secara diam-diam menikahinya. Setelah beritanya tersebar, 'perkawinan terlarang' ini kemudian diceraikan oleh SMB ll, isterinya di bawa ke Palembang, sedang ia melarikan diri ke Semenanjung Malaya (Kedah-Malaka) karena melanggar adat istiadat dan aturan perjanjian dalam Undang-Undang Bangka tersebut.
Wallahu a'lam.


Ditulis di Palembang, 14/10/2018
Oleh: Ust.Kms.H. Andi Syarifuddin

Pesona Putri "Yang" Dari Muntok (Bangka) Istri Sultan Palembang

Pesona Puteri "Yang" dari Muntok Isteri Sultan Palembang ---------- Sebagaimana diketahui, dulu, Pulau Bangka Belitung termasuk da...

Tuesday, October 9, 2018



Sewaktu pukulan sampai delapan puluh kali maka Abu Syahmah menyeru dengan setinggi-tinggi suaranya ‘ya ashhab Rasulullah kenapa tidak engkau meminta kepada bapakku bahwa memaaf ia dari padaku. Maka para shahabat menghadap kepada Umar,dan berkata ‘hentikan olehmu hai Amirul Mukminin!, Saidina Umar menjawab ‘hai para ashhab Rasul, tiadakah engkau baca dalam kitab Allah لاتئاخذكم بهما رئفة في دين الله, dan jangan kamu kasihi keduanya untuk mengambil hak Allah, lanjutkan hai eksekutor beliau kembali memerintahkan untuk melanjutkan pukulan.

Ketika pukulan sampai sembilah puluh kali maka Abi Syahmah mengangkat kepalanya seraya berkata Assalamua’alaikum ya Ashhab Rasulullah ini adalah salam perpisahku tiada kembali hingga hari kiamat. Sehingga semua shahabat menangis yang sangat keras. Saidina Umar dengan lantang kembali berkata ‘selesaikan olehmu dari pada hak Allah Taala. Ketika semua telah selesai Abu Syahmah sudah tidak bergerak lagi, Umar memerintahkan untuk menggerakkan tubuhnya. Ternyata beliau telah kembali kapada Allah. Dan beliau segera mengumumkan kematian anknya tersebut. Sehingga berbondong-bondonglah manusia berdatangan. Banyak dari mereka yang menangis, dan datang pula sang ibu Abi Syahmah beliau berkata seraya menangis ‘kesenangan engkau wahai anakku aku kirim engkau kepada tuhan yang tidak pernah menyia-nyiakan sesuatu.Kemudian Saidina Umar menfardhu kifayahkannya hingga selesai.

Kata Ibnu Abbas r.a, aku melihat dalam mimpiku akan Rasulullah yang seperti bulan purnama dan atasnya kain putin, serta juga aku melihat akan Abi Syahmah dihadapan Rusulullah dan diatasnya kain hijau. Maka aku berhadap Rasullah seraya aku memberi salam lalu aku mengecup antara dua mataNya. Rasulullah berkata hai anak bapak mudaku bacakan salam olehmu akan umar dariku, dan katakan olehmu baginya telah berata bagi engkau oleh Rasulullah جزاك الله عنى خيرا Allah telah membalas perbuatanmu serta telah disediakan untukmu dalam syurga beberapa mahligai dan bilik dan anak engkau Abu Syahmah telah sampai pada tempat yang benar disisi Allah Taala.(Habis)

Kisah Anak Khalifah Umar bin Khattab Yang Berzina! Mengharukan#4

Sewaktu pukulan sampai delapan puluh kali maka Abu Syahmah menyeru dengan setinggi-tinggi suaranya ‘ya ashhab Rasulullah kenapa tidak engkau...

Saturday, October 6, 2018


Sang eksekutor dengan gagahnya memulai eksekusi dan berkata ‘ini balasan orang yang mendurhakakan tuhannya dan menghinakan agamanya, maka mengangkat ia akan cemeti hingga nampak putih ketiaknya. Ketika pukulan telah sampai sepuluh kali, Abi Syahmah berkata ‘hai bapakku telah menyala api pada jasatku, Saidina Umar menjawab, ‘hai anakku bahwasanya pada jasad ayahmu ini terlebih panas diri pada jasat engkau. Seraya memerintahkan eksekutor untuk meneruskan cambukan. Ketika cambukan mencapai dua puluh kali maka Abi Syahmah kembali berkata ‘hai bapakku tinggal olehmu akan daku supaya aku mengambil sedikit kesenangan, Saidina Umar menjawab kalau ahli neraka mendapat kesenangan ketika mereka meminta maka aku akan menberimu kesenangan, seraya memerintahkan kembali untuk melanjutkan pukulan.

Ketika sampai pukulan tiga puluh kali Abi Syahmah kembali berkata ‘hentikanlah supaya aku bertaubat, hai anakku jawab Saidina Umar apabila telah selesai aku ambil hak Allah atas engkau maka jika engkau kehendak maka taubat olehmu dan bila engkau mengulanginya, maka aku pu akan kembali menghukummu. Ketika pukulan empat puluh kali Abi Syahmah kembali berkata ‘wahai ayahku berikan aku minum supaya kusejukkan dengan dia akan hatiku, Saidina Umar menjawab ‘hai anakku andaikan ahli neraka diberikan air sejuk ketika mereka pinta maka aku akan memberikanmu air. Seraya kembali memerintahkan unruk kembali mencambuk. Pada pukulan yang kelima puluh Abi Syahmah berkata ‘hai bapakku aku aku mohon demi Allah kasihan olehmu akan daku, jika aku kasih akan dikau didunia maka diada dikasih engkau diakhirat jawab Saidina Umar, dan kembali memerintahkan untuk melanjukan pukulan

Kitika pukulan telah sampai enam puluh kali Abu Syahmah meminta lagi pada ayahnya,’hai ayah peluklah olehmu akan daku dan aku peluk akan engkau dahulu daripada matiku, Saidina Umar menjawab jika hidup engkau aku peluk jika engkau mati kita akan berjumpa dishirath. Pukulan pun dilanjutkan. Kini telah sampai tujuh puluh kali dan Abi Syahmah berkata ‘ayah telah dekat denganku kematian, Saidina Umar menjawab jika engkau menjumpai Rasulullah katakan olehmu yang bahwa bapakku Umar Bin Khatab telah memukulkan daku hingga membunuh akan daku.

Kisah Anak Khalifah Umar bin Khattab Yang Berzina! Sungguh Mengharukan #3

Sang eksekutor dengan gagahnya memulai eksekusi dan berkata ‘ini balasan orang yang mendurhakakan tuhannya dan menghinakan agamanya, maka me...

Saidina Umar berkata kenapa demikian hawai wanita?. siwanita mengisahkan akan kisahnya yang telah terjadi yang bahwa pada suatu hari dia sedang mencari sayur dipagar Bani Najjar, karena disana ada tempat berteduh sehingga tertidurlah ia. Maka lalulah Abi Syahmah padahal dia sedang mabuk. Dalam tidur inilah ia digagahi sehingga ia berontak sejadi-jadinya dengan merobek leher baju. Pada hari-hari berikutnya aku dapati diriku tidak lagi datang haid, ternyata aku telah mengandung dan kini inilah anaknya. Biarlah akumemilih malu didunia daripa harus menanggung malu diakhirat

Saidina Umar menangis sampai membasahi jangutnya, lalu berkata Hai sifat maluku pada hari qiamat dihadapan Allah, hai wanita kabarkan olehmu akan daku dengan sebenarnya supaya aku hukum akan dikau dengan sebenarnya. Maka kata siperempuan ”apa yang engkau kehendaki dariku hai Umar demi Allah aku tiada berdusta, jika engkau kehendaki aku bersumpah dengan mushhaf satu-satu lembarpun aku bersedia. Maka Umar menghadirkan Mushhaf dan bersumpahlah dia mulai dari surah al baqarah hingga surah yasin. Sehingga Saidina Umar kini mengakui kebenarannya.

Lalu Umar Berkata hai segala shahabat Rasulullah tetaplah kalian disini, Saidina Umar pun meninggalkan tempat tersebeut beberapa saat. Dan waktu kembali terlihat ditangannya tiga dinar dan 10 kain. Lalu berkata ia bagi sang perempuan tersebut, ‘hai Jariah ambillah ini dan halalkan olehmu daripada anakku abi Syahmah pada ini dunia dan jika ada lagi bagi engkau daripadanya suatu maka ambil olehmu daripadanya pada mauquf dihadapan Allah Ta’la. Sehingga siperempuan ini pun segera mengambilnya dan pulang dengan anaknya,

Saidina Umar pamit kepada para shahabat dan berkata,”bersabarlah kalian disini sebentar aku akan kembali. Ternyata beliau pergi untuk menjumpai Abi Syahmah, ternyata beliau saat itu sedang menikmati makanan. Umar pun memberi salam untuk anaknya, Assalamualaika yawaladiy’ Abi Syahmah pun menjawab wa ‘alaikassalam. Umar berkata ‘wahai anakku kemarilah lebih dekat denganku dan makanlah bersamaku. Dan tiada aku sangka melainkan inilah akhir bekal engkau didunia. Maka berkata Abi Syahmah ‘hai ayahku siapa yang beritahu akan dikau dengan demikian dan sesunngguhnya telah putus wahyu dari langit dan tiada wahyu kemudian daripada Rasulullah.

Kisah Anak Khalifah Umar bin Khattab Yang Berzina! Sungguh Mengharukan #2

Saidina Umar berkata kenapa demikian hawai wanita?. siwanita mengisahkan akan kisahnya yang telah terjadi yang bahwa pada suatu hari dia sed...


Diriwayatkan dari Abdul Aziz bin Alhijaj Alkhalawani daripada Shafwan daripada Ibnu Abbas r.a. Umar Bin Khatab mempunyai dua dua orang anak yang satu bernama Abdullah dan yang satu lagi bernama ‘Ubaidillah yang lebih dikenal Abu Syahmah beliau sangat memahami Alqur’an dan bacaanNya seperti bacaan Rasulullah SAW. Maka pada suatu tahun beliau didera oleh penyakit yang sangat parah. Namun akhirnya Beliau mendapat kesembuhan dari Allah Ta’ala.

Maka pada suatu hari setelah kesehatannya pulih beliau mengunjungi perkampungan Yahudi dan meminta jamuan makanan dari merekaitu. Dalam jamuan makanan ini yahudi ternyata menghidangkan arak dan beliaupun meminumnya. Selesai dari jamuan tersebut Abi Syahmah pergi kekampung Najran dan melihat seorang perempuan yang sedang tertidur, beliau meminta perempuan tersebut untuk memenuhi hasratNya.Siwanita Bani Najran ini berontak sejadi jadinya namun apa daya dia hanya seorang permpuan yang lemah.

Hari terus berjalan tanpa henti siwanita Bani Najjar pun kini telah mengandung, riskas kisahnya wanita ini pun melahirkan seorang anak. Lalu dia membawa anaknya ini kemasjid Rasulullah (masjid nabawi). Dan dimasa ini Saidina Umar yang menjadi Amirul Mukminin. Maka ia menghantarkan sang bayi mungilnya kehadapan yang mulya Saidina Umar. Lalu berkata : hai Amirul Mukminin ambillah anak engkau ini,engkau lebih berhak untuknya daripadaku, Amirul Mukminin menjawab, “apa gerangan yang membuat aku lebih berhak atasnya daripada engkau wahai wanita?. Ia adalah dari anak engkau Abi Syahmahjawab siwanita. Halal atau haramkah” lanjut Saidina Umar. Siperempuan menjawab ”halal dari pihakku dan haram dari pihaknya.

Halaman:

Kisah Anak Khalifah Umar bin Khattab Yang Berzina! Sungguh Mengharukan

Diriwayatkan dari Abdul Aziz bin Alhijaj Alkhalawani daripada Shafwan daripada Ibnu Abbas r.a. Umar Bin Khatab mempunyai dua dua orang anak ...

Thursday, September 6, 2018

Sahabat penggemnar setia Kisah Islamiah blog yang sederhana ini, semoga kalian diberi kesehatan dan rezeki yang terus mengalir laksana aliran air sungai.

Kali ini admin ingin mengisahkan kisahnya Nabi Ishaq as.

Dahulu kala ketika perkawinan antara Nabi Ibrahim as dan Siti Sarah tak kunjung juga dikarunia keturunan, tibalah saatnya yang dinanti tiba, yaitu kabar gembira.

Malaikat datang memberi kabar kalau Siti Sarah akan memiliki seorang putra. Kabar tersebut tentu saja membuat Siti Hajar hepi dan riang gembira, karena pada waktu itu, usianya sudah sangat tua sekali.

Meskipun demikian, kabar yang dibawa oleh malaikat itu disambut dengan bahagia karena sudah cukup lama Siti Sarah ini mendambakan seorang putra. Siti Sarah ini merupakan istri solehah, dimadu pun tetap sabar dan mengiyakan.

Tak lama kemudian, Siti Sarah hamil, kemudian melahirkan seorang putra yang diberi nama "Ishaq", yang dalam bahasa Ibrani artinya adalah "yang membuat tertawa".

Hari-haripun mereka lalui dengan penuh kebahagiaan sambil mengajari Nabi Ishaq kecil yang terus tumbuh dengan nilai-nilai Ketunanan.






Nabi Ishaq as ini merupakan bocah yang cerdas, pintar, rajin dan patuh sehingga semua ajaran orangtuanya dengan mudah diterimanya dengan cepat.

Karena ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, Nabi Ishaq as tumbuh menjadi pemuda yang berbeda dengan pemuda lainnya. Terlebih karena ia juga pintar berdakwah seperti ayahnya.

Nabi Ibrahim as kemudian meminta Nabi Ishaq as untuk berdakwah di daerah Kan'an dan Sam.

"Ajaklah semua rakyat yang ada di sana untuk menyembah Allah SWT," pesan Nabi Ibrahim as kepada putranya.
Dengan patuh Nabi Ishaq as menjalankan pesan tersebut.

Nabi Ishaq as menikah dengan Rifqah, seorang gadis sholehah, putri dari Bitauel bin Nahur, saudara kandung Nabi Ibrahim as. Nabi Ishaq as tak henti-hentinya berdakwah hingga sebagian besar penduduk Palestina beriman kepada Allah SWT. Dan Nabi Ishaq as menjadi orang yang terpandang di kaumnya.

Pada suatu hari, malaikat datang kepada Nabi Ishaq as untuk menjemputnya.Manusia yang selalu berjuang di jalan Allah SWT tersebut menyambut kedatangan malaikat maut dengan hati gembira.

Beliau merasa sudah siap untuk menghadap kepada Allah SWT karena telah melaksanakan tugasnya di dunia. Saat itu, usia Nabi Ishaq as adalah 180 tahun.

Kisah Nabi Ishaq as - yang Membuat Tertawa - Pendakwah Negeri Kan'an dan Sam

Sahabat penggemnar setia Kisah Islamiah blog yang sederhana ini, semoga kalian diberi kesehatan dan rezeki yang terus mengalir laksana alira...

Sunday, August 19, 2018

Hasil gambar untuk jualan online

Berjualan online sama halnya dengan berjualan secara konvensional seperti mendirikan toko atau kios , berjualan keliling sampai mengikuti pasar kaget . Semua itu dilakukan agar terjadi aksi penjualan yang diinginkan oleh semua penjual agar mendapatkan keuntungan . Berjualan online bukanlah sebuah pekerjaan atau perkara yang mudah , melainkan membutuhkan kesabaran yang tinggi dan ulet agar bisa berhasil , mengingat persaingan baik di ranah online atau nyata cukuplah sengit sehingga orang yang bertahan itulah orang yang akan sukses . Berjualan online memang tidak membutuhkan modal sehingga bisnis ini menjadi idola semua orang .

baca juga tips jualan di tokopedia


Berjualan di bukalapak dan tokopedia itu unik karena kita sebagai penjual tidak akan dipungut biaya apapun atas transaksi yang terjadi , memang cara seperti ini mirip dengan situs listing namun bukalapak bertanggung jawab atas transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli sebagai penengah . Maraknya aksi penipuan belanja online membuat sistem escrow atau rekening bersama merupakan cara tepat untuk menghindari sistem penipuan . Karena faktor inilah , banyak penjual yang menjajakan produknya di bukalapak dengan berharap mendulang kesuksesan dari sana .

Tips Jualan di Bukalapak 

Kemudahan yang ditawarkan bukalapak antara lain kita memiliki toko online sendiri yang buka 24 jam x 7 hari tanpa harus memikirkan biaya hosting , biaya seo dan lain-lain . Selain itu , kita tidak direpotkan dari pembeli yang merepotkan karena ragu-ragu akan bertransaksi dengan Anda . Jika anda berniat untuk berjualan di bukalapak, dan berharap setiap hari selalu ada minimal 5 penjualan maka anda harus mengikuti tips-tips berikut ini agar penjualan anda di bukalapak berjalan lancar . Berikut tipsnya :
  • Gunakan Foto yang berbeda
Seringkali kita mencari produk tertentu di bukalapak , namun foto produk tersebut sama semua antara satu sama lain sehingga kita dibingungkan karena meskipun foto produknya sama tapi harganya beda-beda . Nah , jika anda ingin berjualan di bukalapak atau situs sejenisnya , ada baiknya untuk menggunakan foto produk yang diambil sendiri . Ini untuk memberikan ciri pada produk Anda , sehingga manakala harga yang anda tawarkan jauh lebih mahal tetap akan menarik calon pembeli .

  •  Buka toko lebih awal
Anda jangan berharap akan ada penjualan meskipun harga barang Anda merupakan yang termurah jika toko anda tidak buka . Status keaktifan toko dinyatakan 1 minggu yang lalu atau 2 hari yang lalu akan membuat calon konsumen enggan berbelanja di toko Anda . Beda halnya jika status keaktifan toko anda adalah hari ini maka konsumen akan melirik meskipun harga yang anda tawarkan cenderung mahal .
  • Balas Pesan dan Diskusi produk secepatnya
Anda dituntut untuk cepat dalam merespon pertanyaan yang diajukan konsumen seperti fitur pesan atau diskusi produk . Kebanyakan penjual bukalapak terkesan acuh , meski dikirim pesan atau diskusi produk tidak dibalas . Meskipun harga barang-barangnya murah kalau penjualnya cuek siapa yang mau belanja disitu ?
  • Jauhi kata kata " No retur, No Cancel, No Complain "
Kesannya penjual itu tidak mau bertanggung jawab apabila barang sudah sampai di tangan konsumen , tentu konsumen tidak akan komplain jika tidak ada masalah barang yang ia beli . Anehnya, rata-rata penjual di bukalapak menggunakan kata-kata diatas untuk menyangkal keluhan konsumen sehingga konsumenlah yang dirugikan . Kalau anda berjualan ya harus menerima keluhan atau masukan dari pembeli agar bisnis anda terus maju .

  • Aktifkan notifikasi email
Kamu tidak bisa menyalakan pc seharian ? nyalakan saja fitur notifikasi email pada ponsel pintar anda supaya anda mendapatkan pemberitahuan dari bukalapak entah penjualan , ada pesan baru , ada diskusi produk terbaru sehingga anda bisa cepat membalas . Sekarang bukalapak sudah menyediakan aplikasi sehingga tidak ada alasan bagi anda untuk telat membalas pesan atau diskusi produk .
  • Jangan sesekali perang harga
Apabila anda melihat suatu produk misalnya X dan harga paling murahnya di bukalapak sebesar 40.000 rupiah maka jangan sekali-kali anda menurunkan harga produk tersebut ke level terendah misalnya 38.000 atau nyaris 30.000 rupiah . Memang , anda berpikiran bahwa dengan mendirikan harga murah akan terjadi penjualan dalam jumlah banyak namun itu hanya sesaat . Berjualan bukanlah sekali atau dua kali , namun terus menerus dan cara mendatangkan pembeli melalui banting-bantingan harga merupakan cara salah .

Oke sekian Tips berjualan di Bukalapak

Mau voucher gratis bukalapak ? klik disini

Tips Berjualan di E-Commerce Bukalapak

Berjualan online sama halnya dengan berjualan secara konvensional seperti mendirikan toko atau kios , berjualan keliling sampai mengikuti...

Monday, August 13, 2018




Antara Hasan Al-Bashri dan Ibnu Sirin ada rasa sentimen. Keduanya tidak mahu saling menyapa. Setiap kali mendengar orang lain menyambut nama Ibnu Sirin, Hasan Al-Bashri merasa tidak suka : "Jangan sebut nama orang yang berjalan dengan lagak sombong itu di hadapanku," katanya.

Pada suatu malam Hasan Al-Bashri bermimpi seolah-olah ia sedang bertelanjang di kandang binatang sambil membuat sebatang tongkat. Pagi hari ketika ia bangun, ia merasa bingung dengan mimpinya itu. Tiba-tiba ia ingat bahawa Ibnu Sirin yang kurang ia sukai adalah orang yang pandai menafsirkan mimpi.

Merasa malu bertemu sendiri, ia lalu meminta tolong seorang teman dekatnya: "Temui Ibnu Sirin, dan ceritakan mimpiku ini seakan-akan kamu sendiri yang mengalaminya," pesannya. Teman dekat Hasan Al-Bashri itu segera menemui Ibnu Sirin. Begitu selesai menceritakan isi mimpi tersebut, Ibnu Sirin langsung berkata:

"Bilang kepada orang yang mengalami mimpi ini, jangan menanyakannya kepada orang yang berjalan dengan lagak sombong. Kalau berani suruh ia datang sendiri kemari."

Mendengar laporan yang disampaikan temannya ini, Hasan Al-Bashri kesal. Ia bingung, dan merasa tercabar. Setelah berfikir sejenak, akhirnya ia memutuskan untuk bertemu langsung dengan Ibnu Sirin. Ia tidak peduli dengan rasa malu atau gengsi.

"Antarkan aku ke sana," katanya. Begitu melihat kedatangan Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin menyambutnya dengan baik. Setelah saling mengucap salam dan berjabat tangan, masing-masing lalu mengambil tempat duduk yang agak berjauhan.

"Sudahlah, kita tidak usah berbasa-basi. Langsung saja, aku bingung memikirkan dan menafsirkan sebuah mimpi," kata Hasan Al-Bashri.

"Jangan bingung," kata Ibnu Sirin." Telanjang dalam mimpimu itu adalah ketelanjangan dunia. Ertinya, engkau sama sekali tidak bergantung padanya kerana engkau memang orang yang zuhud. Kandang binatang adalah lambang dunia yang fana itu sendiri. Engkau telah melihat dengan jelas keadaan yang sebenarnya. Sedangkan sebatang tongkat yang engkau buat itu adalah lambang hikmah yang anda katakan, dan mendatangkan manfaat bagi ramai orang."

Sesaat Hasan Al-Bashri terkesima. Ia kagum pada kehebatan Ibnu Sirin sebagai ahli tafsir mimpi, dan percaya sekali pada penjelasannya.

"Tetapi bagaimana engkau tahu kalau aku yang mengalami mimpi itu?" tanya Hasan Al-Bashri.

"Ketika teman engkau menceritakan mimpi tersebut kepadaku, aku berfikir, menurutku, hanya engkau yang layak mengalaminya." jawab Ibnu Sirin.

Sumber : Kitab Wafyat al-A'yan oleh al-Shafadi

Mimpi Hasan Al Bashri

Antara Hasan Al-Bashri dan Ibnu Sirin ada rasa sentimen. Keduanya tidak mahu saling menyapa. Setiap kali mendengar orang lain menyambut nam...

Wednesday, August 8, 2018




Saat itu Beliau menangis memikirkan bagaimana jika seandainya ada satu ekor keledai yang terperosok dijalan berlubang. Atau saat Beliau menggendong sekarung gandum yang akan diberikan pada seorang ibu yang kedapatan oleh Beliau memasak kerikil dalam kuali demi membohongi anaknya yang kelaparan dan meminta makan.

Atau saat beliau memberikan sebuah tulang unta yang telah digores lurus oleh pedangnya yang diberikan kepada seorang Yahudi untuk disampaikan kepada gubernur Amr bin Ash ra.

Sedikit kejadian yang tertulis diatas menunjukan tingginya kualitas kepemimpinan Umar bin Khattab ra dengan tingkat pemikiran dan keimanan yang sangat tinggi.

Hal ini menunjukkan betapa beliau sangat faham makna dari politik yaitu mengurusi urusan umat. Juga menunjukan betapa beliau sangat memahami betapa berat konsekuensi yang akan diperoleh oleh seorang pemimpin jika sampai ada satu manusia yang mengadu kepada Allah SWT atas kerusakan, kezaliman dan ketidakadilan yang dibuat sebab kepemimpinnya. Ngeri, apa sebab ?, karena Allah SWT akan menjauhkan surga dari pemimpin -pemimpin yang dzolim. Umar bin Khattab sangat memahami hal tersebut.

Wilayah kekuasaan Umar bin Khattab sangat luas. Dakwah dan jihad dilaksanakan denggan sungguh-sungguh, apa sebab ?, karena beliau sangat memahami tidak ada yang lebih indah untuk disampaikan kepada umat manusia selain Islam. Islam akan membebaskan umat manusia dari penghambaan kepada sesama umat manusia. Islam akan membuka banyak jalan kebaikan bagi umat manusia. Walaupun Islam tidak pernah memaksa satu umatpun untuk masuk kedalamannya kecuali dengan keridloannya, kecuali dengan keiikhlasannya. Ini yang dibuktikan oleh Umar bin Khattab ra.
Beliau bergerak berdakwah dan berjihad menyampaikan Islam hingga cahayanya masuk ke negeri Syam.

Khalifah Umar bin Khattab ra sangat memahami bahwa ditangan dan dipundak kepemimpinannya harus terbuka jalan jalan kebaikan untuk umat manusia, maka beliau membuka jalan jalan kebaikan itu. Beliau sangat faham jika rezeki sebagai jaminan dari Allah SWT harus datang dengan wasilah kebijakan yang memudahkan manusia untuk memperolehnya bukan dengan menyulitkannya.

Maka wajarlah jika peradaban hidup yang dibangun dimasanya adalah peradaban manusia yang sangat tinggi. Keadilan, kemaslahatan dan keberkahan hidup dirasakan seluruh umat manusia dibawah kepemimpinannya.

Berbanding terbalik dengan kondisi peradaban manusia saat ini, yang penuh dengan kerusakan dalam tatanan kehidupan masyarakatnya, baik dari sisi politik, hukum dan sosial kemasyarakatan.

Maka sudah sepatutnya para pemimpin saat ini, berkaca dan belajar dari kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab ra yang ditulis dengan tinta emas sejarah tentang keberhasilan kepemimpinannya.

Benarlah apa yang diwasiatkan oleh Rasulullah Muhammad saw, bahwa manusia selamanya tidak akan tersesat selama berpegang teguh dengan dua hal yaitu Kitabullah wa Sunnaturrasul. Kegemilangan kepemimpinan Umar bin Khattab ra telah membuktikannya, dan umat manusia akan menjadi saksi kebaikan kepemimpinannya dizamannya didunia hingga kelak saat dibangkitkan kembali di yaumil akhir. wamataufiki illabillah.

Oleh: Ayu Mela Yulianti, SPt voa-islam.com

Kepemimpinan Umar bin Khottob ra

Saat itu Beliau menangis memikirkan bagaimana jika seandainya ada satu ekor keledai yang terperosok dijalan berlubang. Atau saat Beliau men...

Monday, August 6, 2018



Di hari kiamat kelak malaikat maut akan membentak kepada Iblis: "Berhentilah kamu Iblis laknat dan rasalah kepedihan maut sebagaimana yang dirasai oleh orang-orang yang engkau sesatkan dalam beberapa abad yang kau hidup dan inilah hari yang ditentukan oleh Allah terhadap kamu, maka kemanakah kamu hendak lari?."

Apabila Iblis mendengarnya maka ia cuba lari tetapi kemana sahaja ia pergi malaikat maut tetap berada di hadapannya. Tidak ada satu tempat pun untuk ia bersembunyi. Kemudian ia berlari mendapatkan kubur Nabi Adam sambil berkata: "Disebabkan kamulah aku mendapat laknat." Kemudian Iblis bertanya kepada malaikat maut: "Minuman dan seksaan apakah yang akan dikenakan terhadapku?" Maka jawab malaikat: "Kamu akan diberi minum dari Neraka Ladha, seksa yang akan kamu terima serupa dengan siksa ahli neraka dan berlipat kali ganda."

Mendengar hal itu maka Iblis pun berguling di atas tanah sambil menjerit sekuat suaranya, kemudian ia berlari dari barat ke timur dan akhirnya sampai ke tempat yang mula-mula diturunkan. Disitu dia dihalang oleh malaikat Zabaniah dengan rantai di tangannya.

Tatkala itu bumi bagaikan api kerana dikerumuni oleh malaikat Zabaniah yang menikam dengan bantulan dari Neraka Ladha sehingga Iblis merasakan seksa sakaratul maut. Disaat itu akan dipanggil Nabi Adam dan Siti Hawa untuk melihat Iblis. Maka berdoalah mereka: "Ya Allah, sesungguhnya engkau telah menyempurnakan nikmat-Mu kepada kami."

Hadiah Dari Neraka

Di hari kiamat kelak malaikat maut akan membentak kepada Iblis: "Berhentilah kamu Iblis laknat dan rasalah kepedihan maut sebagaimana...

Sunday, August 5, 2018



Siapa yang tak kenal dengan Ustaz Abdul Somad (UAS)? Somad, sebagai seorang pendakwah. Videonya pun banyak menyebar di media sosial dan sudah populer di seluruh penjuru Indonesia.

Nama Ustaz Abdul Somad semakin melejit setelah direkomendasikan oleh para ulama sebagai salah satu cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Walau demikian, tak banyak orang yang mengetahui latar-belakang Ustaz Abdul Somad.

Berdasarkan referensi dari beberapa video ceramah Ustaz Abdul Somad yang diunggah ke YouTube, Warta Kota mencoba merangkum latar belakang UAS.

UAS lahir pada hari Rabu, 18 Mei 1977 atau 30 Jumadil Awal 1397 H di sebuah kampung yang bernama Silo Lama, Silau Laut, Kabupeten Asahan, Sumatera Utara.



Moyangnya adalah Syekh Abdurrahman yang pernah belajar ilmu agama Islam di Mekkah, Arab Saudi.

Sepulangnya dari Mekkah, Syekh Abdurrahman menghadap Sultan Asahan dan diberikan sebidang tanah yang kemudian di atasnya dibangun sebuah rumah.



“Lalu dibuatnyalah rumah yang masih ada sampai sekarang, namanya rumah besar, satu arsitek dengan Istana Lima Laras di kabupaten Batubara, Sumatera Utara,” ujar Ustaz Abdul Somad.

Di tempat itulah Syekh Abdurrahman membangun biduk rumah tangga hingga turun-temurun sampai ke generasi Ustaz Abdul Somad.

“Kemudian beranak pinaklah Syekh Abdurrahman tadi, punya anak perempuan bernama Siti Aminah, Siti Aminah punya anak perempuan bernama Hajjah Rohana, Hajjah Rohana punya anak itulah saya Abdul Somad,” tutur UAS.



Walaupun moyangnya adalah seorang Syekh, Ustadz Abdul Somad tidak dianggap demikian, sebab Sumatera Utara menganut paham patrilinial atau berdasarkan keturunan ayah.

“Tapi saya tidak dianggap keturunan Tuan Syekh karena dari pihak perempuan. Makanya kalau ada yang bertanya keturunan Tuan Syekh, tidak saya bilang. Terus, ayah saya petani, orang biasa. Kami bukan keturunan bangsawan, bangsa yang hidup di awan,” kata UAS.

Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan dasar di SD Al-Washliyah Medan dan tamat tahun 1990.

Ia lalu melanjutkan ke MTs Mu’allimin Al-Washliyah yang juga masih di Medan dan tamat tahun 1993.

Selama satu tahun setelahnya, UAS menimba ilmu di Pondok Pesantren Darul Arafah, Deliserdang, Sumatera Utara.

Kemudian keluarga UAS memutuskan untuk merantau ke Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, bekas kerajaan Melayu Pelalawan yang merupakan pecahan dari Kerajaan Siak Sri Indrapura.

Di tanah perantauan itu UAS melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu sampai lulus tiga tahun kemudian.

Pada tahun 1998, UAS mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

UAS dan 99 orang lainnya berhasil menyingkirkan 900 peserta yang ikut seleksi.

“Lalu kemudian melanjutkan ke Universitas Al-Azhar tahun 1998 sampai 2002. Empat tahun saya pulang, melanjutkan ke UKM, Universiti Kebangsaan Malaysia jurusan FPI, Faculti Pengajian Islam,” ucap Ustad Abdul Somad.

Namun Di UKM Malaysia, UAS hanya sempat kuliah selama dua semester saja.

Ia kemudian mendapatkan beasiswa S2 dari The Moroccan Agency of International Cooperation di Dar El-Hadith El-Hassania Institute, Maroko.

“Lalu dapatlah tahun 2004 saya berangkat, 2006 akhir dapatlah gelar setelah dua tahun di sana dari Darul Hadits di Rabat, nama gelarnya DESA. Tapi malu saya memakainya. Masa jauh-jauh balik Desa. Jadi saya tulis ajalah Lc, MA. Karena kebanyakan orang pakai MA,” kata UAS.

Menurutnya, Dar El-Hadith El-Hassania Institute, Maroko, setiap tahunnya hanya menerima 20 mahasiswa melalui jalur beasiswa.

15 di antaranya diperuntukkan bagi pelajar Maroko dan 5 sisanya diperebutkan oleh pelajar dari seluruh dunia.

“AMCI memberi beasiswa tujuh tahun, saya baru habiskan dua tahun, berarti ada jatah lima tahun lagi. Tapi kata emak saya waktu saya mau lanjut Doktor, tak ada gunanya kau balik Doktor kalau aku almarhumah. Akhirnya saya baliklah. Itulah mengapa saya tak Doktor. Kesal seumur hidup tak dapat dijemput balik. Makanya kalau udah salaman, kenalkan Doktor, aduh ciut saya,” ujar UAS.

Setelah selesai wisuda, UAS menyempatkan diri untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi.

Kebetulan waktu itu musim haji pada bulan Desember.

Selesai berhaji, UAS terbang dari Jeddah ke Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam menggunakan pesawat Royal Brunei.

“Itulah singgah saya ke rumah guru saya Haji Armawi Abdurrahman. Beliau juara Musabaqoh Tahfiz Quran di Mekkah Al-Mukarramah tahun 1987-1988. Kemudian beliau mengajar di Pondok Tahfiz Quran. Jadi saya dapat info, ustad saya mau datang ke Brunei, datanglah, maksudnya mau transit kalau bisa dapat kerja di Brunei,” tutur UAS.

Setelah melamar pekerjaan ke sejumlah tempat, UAS lalu pulang ke rumah orangtuanya di Riau dan menjadi dosen di sebuah universitas swasta.

Ia kemudian mengikuti tes untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil. UAS mendapatkan kabar bahwa dirinya diterima sebagai dosen kontrak di universitas yang ada di Brunei Darussalam.

“Hari itu pikiran bercabang. Kata emak saya tak usahlah kau pergi lagi karena sudah terlalu lama jauh. Anak tak banyak, saya anak pertama adik saya anak ke-dua. Kau di sini sajalah walaupun hujan batu di sini hidup juga kau nanti. Itu skenario Allah SWT,” ucap UAS.[kk/tribun/eramuslim]

Kisah Perjalanan Hidup Ustadz Abdul Somad

Siapa yang tak kenal dengan Ustaz Abdul Somad (UAS)? Somad, sebagai seorang pendakwah. Videonya pun banyak menyebar di media sosial dan suda...

Saturday, August 4, 2018




🌹 بسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

🌹 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tatkala Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah terpojok di dalam gua Tsaur, dan sahabat Abu Bakar radhiallahu 'anhu mulai galau, merasa sesaat lagi akan tertangkap.
.
Pada saat kritis semacam ini Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan keteladanan sikap yang benar dengan bersabda:
.
يَا أَبَا بَكْرٍ مَا ظَنُّكَ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا
.
Wahai Abu Bakar, apa pradugamu dengan dua orang yang selalu didampingi oleh Allah dengan pertolongan-Nya ? (Mutafaqun 'alaih)
.
Keteladanan di atas benar-benar telah dijiwai oleh para sahabat, sehingga pada saat peperangan seusai perang Uhud, sebagian insan media utusan Quraisy berusaha meruntuhkan mentalitas ummat Islam. Media Quraisy tersebut berkata: "Sesungguhnya seluruh manusia telah bersatu padu memerangi kalian".
.
Namun di luar dugaan, dengan tetap tenang, tanpa ada rasa takut sedikitpun, para sahabat menjawab insan media utusan Quraisy tersebut dengan berkata:
.
حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
.
"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."
.
Dan ternyata hasilnya luar biasa; pertolongan Allah benar benar menyertai mereka:
.
فَانقَلَبُواْ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُواْ رِضْوَانَ اللّهِ وَاللّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ
.
Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Ali Imran 173-174)
.
Sobat! Mari kita selesaikan berbagai problematika dan tantangan hidup ini dengan kembali kepada Allah Ta'ala. Letakkan segala daya dan upaya yang anda miliki, dan segera sandarkan diri anda kepada daya dan pertolongan Allah Ta'ala, percayakan segala urusan anda kepada-Nya, niscaya anda bahagia. (fb)

Solusi Dalam Keadaan Terjepit

🌹 بسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🌹 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Tatkala Nabi Muhammad shallallahu 'alaih...

Tuesday, July 31, 2018




Tumadhir binti Amr bin Harits, atau lebih dikenal dengan nama Khansa adalah seorang penyair wanita yang cukup terkenal pada masa jahiliah. Ketika Nabi SAW telah berada di Madinah, bersama beberapa orang kaumnya dari kabilah Bani Sulaim, ia datang menghadap beliau untuk memeluk Islam. Ia mempunyai empat orang anak lelaki yang kesemuanya ikut memeluk Islam, dan berhijrah untuk tinggal bersama Nabi SAW di Madinah.

Kemampuan Khansa melantunkan syair cukup dikagumi Rasulullah SAW. Ketika Adi bin Hatim memeluk Islam, ia mengatakan kepada Nabi SAW, bahwa penyair paling ulung adalah Amr al Qais, orang yang paling pemurah adalah Hatim bin Sa’d dan penunggang kuda paling pandai adalah Amr bin Ma’dikarib. Tetapi Nabi SAW bersabda, “Wahai Ibnu Hatim, bukan mereka!! Penyair paling ulung adalah Khansa binti Amr, orang yang paling pemurah adalah Muhammad (Rasulullah SAW), dan orang yang paling pandai menunggang kuda adalah Ali bin Abu Thalib..!”

Sungguh penghargaan yang sangat tinggi terhadap Khansa, karena beliau ‘mensejajarkan’ namanya dengan nama beliau sendiri dan Ali bin Abu Thalib.

Sejak keislamannya, Khansa tidak hanya bersemangat dalam melantunkan syair, tetapi ia terjun dalam beberapa medanpertempuran, baik ketika bersama Rasulullah SAW ataupun setelah beliau wafat. Dengan syair-syairnya, ia membangkitkan dan membakar semangat para sahabat untuk terus berjuang menegakkan kalimat-kalimat Allah. Terkadang ketika pasukan dilanda kelelahan dan kejenuhan, ia juga melantunkan syair-syairnya sehingga mereka kembali segar dan bersemangat

Ketika terjadi perang Qadisiyah pada tahun 16 H, pada masa khalifah Umar bin Khaththab, Khansa memotivasi anak-anaknya untuk turut serta dalam perang tersebut. Keahliannya bersyair digunakannya untuk mempengaruhidan memberikan semangat jihad pada mereka. Diingatkannya tentang kemuliaan berjuang di jalan Allah, keteguhan ayah dan paman-pamannya dalam membela agama Allah. Sampai akhirnya ia berkata, "Jika besok kalian bangun dalam keadaan sehat, berjihadlah kalian dengan penuh keberanian dan dengan mengharap pertolongan Allah. Majulah dengan semangat juang yang tinggi, dan masuklah dalam pertempuran, lawanlah para pemimpin orang-orang kafir itu, insya Allah kalian akan masuk surga dengan penuh kemuliaan dan kehormatan."

Ucapan-ucapannya tersebut dirangkaikannya dalam sebuah rangkaian syair yang sangat indah, dan amat membekas di hati putra-putranya sehingga semangat mereka begitu menggelora untuk segera terjun dalam pertempuran tersebut. Keesokan harinya, mereka berempat berjuang dengan perkasa melawan pasukan Persia. Mereka bertempur sambil membaca syair-syair ibunya, sampai akhirnya satu persatu mereka menemui syahidnya.

Ketika berita ini disampaikan kepada Khansa, sang ibu yang kehilangan empat putranya tersebut sama sekali tidak bersedih, justru ia bersyukur dan berkata, "Alhamdulillah, Segala Pujian hanya kepada Allah, yang telah memuliakan aku, dengan menjadikan anak-anakku sebagai syuhada’. Semoga dengan syahidnya mereka, dosa-dosaku akan diampuni oleh Allah, dan aku berharap dengan rahmat-Nya, agar bisa dikumpulkan dengan mereka di surga-Nya."Setelah hidup menyendiri, Khansa tetap mengabdikan dirinya membakar semangat kaum muslimin dengan syair-syairnya. Umar sangat menghargai dan selalu memberi santunan kepada Khansa, sebagaimana dahulu Rasulullah SAW melakukannya. Tidak lama setelah Utsman bin Affan menggantikan Umar, Khansa wafat di sebuah perkampungan Badui, yakni pada tahun 24 H.

Baca Juga: Kisah Shahabiyah Pemakan Hati Singa

Postingan (Artikel) Bagian Pertama Silakan Copas di Sini
1
2
3

Kisah Khansa Binti Amr RA

Tumadhir binti Amr bin Harits, atau lebih dikenal dengan nama Khansa adalah seorang penyair wanita yang cukup terkenal pada masa jahiliah. K...

Monday, July 30, 2018




Ramai orang dewasa ini berebut-rebut hendak menjadi pemimpin atau ketua. Bagi mereka yang menyedari tentang besarnya risiko memegang jawatan sebagai ketua sudah tentu keberatan menerima jawatan tersebut. Saiyidina Abu Bakar sendiri semasa hendak meninggal dunia, mengeluh dan kesal kerana dilantik sebagai ketua (khalifah).

Begitu juga dengan Saiyidina Umar yang dilantik sebagai khalifah selepas kematian Saiyidina Abu Bakar. Saiyidina Umar sangat mengambil berat tentang kebajikan rakyatnya. Pada suatu malam sedang dia meronda di sekeliling kota dan kampung untuk melihat hal rakyatnya, dia terdengar tangisan kanak-kanak. Saiyidina Umar menghampiri pondok buruk tempat tinggalnya kanak-kanak itu.

Dia mendengar ibunya menjerang sesuatu. Kanak-kanak tadi senyap seketika apabila melihat ibunya sedang memasak. Namun masakannya tidak siap-siap sehinggalah anaknya tertidur dalam kelaparan. Melihat keadaan yang menyayat hati itu, Saidinia Umar memberi salam dan meminta izin untuk masuk. Wanita itu tidak sedar bahawa tetamu itu ialah Saiyidina Umar. Saiyidina Umar bertanya tentang hal kehidupan wanita itu. Wanita itu mengadu yang dia dan anaknya sudah berhari-hari tidak makan. Apabila anaknya menangis hendakkan makanan, dia pura-pura memasak dengan memasukkan beberapa ketul batu ke dalam periuk. Melihat keadaan itu, anaknya diam sebentar kerana menyangka ibunya memasak sesuatu.

Wanita itu mengadu dan mengutuk Khalifah Saiyidina Umar kerana tidak bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Mendengar kutukan wanita itu, Saiyidina Umar terdiam sejenak. Sebentar kemudian, dia memohon diri meninggalkan keluarga wanita itu. Dalam kegelapan malam, Saiyidina Umar terus menuju ke Baitul Mal lalu mengambil sendiri beberapa pundi gandum untuk dihantar ke rumah wanita itu.

Sebaik sampai di rumah wanita itu, Saiyidina Umar memberi salam dan masuk ke rumahnya buat kali kedua. Dia mengambil gandum dari pundi lalu terus memasakkan untuk wanita dan anaknya. Wanita itu masih tidak sedar bahawa orang yang datang membawa gandum dan memasak itu ialah khalifah sendiri. Setelah siap, Saiyidina Umar sendiri menghidangkan makanan untuk wanita dan anaknya.

Melihat mereka gembira mengadap makanan, Saiyidina Umar berasa amat senang hati dan beredar dari situ. "Kalaulah Saiyidina Umar buat begini, alangkah baiknya....", kata wanita itu tanpa menyedari orang yang berada di hadapannya ialah Saiyidina Umar sendiri.


Moral & Iktibar

Tanggungjawab sebagai pemimpin amat berat. Mengikut Nabi Muhammad s.a.w. Setiap kita adalah gembala dan akan ditanya tentang haiwan gembalaannya. Ini bermaksud kita akan dipersoalkan tentang orang di bawah jagaan/tanggungan kita.

Pemimpin yang benar-benar bertanggungjawab terhadap rakyat sentiasa memastikan kebajikan mereka dijaga dengan baik.

Pemimpin tulen ialah mereka yang sentiasa mengutamakan kebajikan rakyat terutama yang msikin lebih daripada kepentingan sendiri.

Amalan yang ikhlas tanpa mengharapkan pujian makhluk adalah satu amalan yang terpuji.

Setiap pemimpin (raja, menteri, atau wakil rakyat) sepatutnya sanggup turun padang setiap ketika untuk melihat sendiri kehidupan rakyat dan hulurkan bantuan kepada mereka yang miskin dan memerlukan dengan ikhlas kerana Allah, bukan mengharapkan pujian dan sanjungan.

Kegagalan seseorang pemimpin mentadbir negara dengan adil dan saksama akan menyebabkan dirinya jauh dari syurga dan hampir dengan neraka.

Walau setinggi manapun pangkat dan darjat kita tidak akan dinilai Allah. Apa yang diambil kira ialah amalan yang diikhlaskan untuk Allah.

Untuk keselamatan dunia dan akhirat hendaklah kita mencontohi pekerti Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Baginda.
Pemimpin yang baik ialah mereka yang sanggup mendengar kritikan rakyat jelata serta mengambil tindakan segera untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Baca Juga: Kisah Khalifah Umar Bin Khattab ra.



Sosok Pemimpin Sejati

Ramai orang dewasa ini berebut-rebut hendak menjadi pemimpin atau ketua. Bagi mereka yang menyedari tentang besarnya risiko memegang jawatan...

Sunday, July 29, 2018




Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah wanita tua penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda berkebangsaan Mesir.

Wanita tua itu berkata beberapa patah kata kemudian diteruskan dengan si pemuda Mesir. Setelah mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas menyuruh murid-muridnya menutup kitab mereka.

“Sekarang pulanglah kalian. Ajak teman-teman kalian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak dan martil serta batu.”

Baca Juga:Abu Nawas: Spesial Telur Beranak

Murid-murid Abu Nawas merasa heran, namun mereka begitu patuh kepada Abu Nawas. Dan mereka merasa yakin gurunya selalu berada membuat kejutan dan berada di pihak yang benar. Pada malam harinya mereka datang ke rumah Abu Nawas dengan membawa peralatan yang diminta oleh Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,”Hai kalian semua! Pergilah malam hari ini untuk merusak Tuan Kadi yang baru jadi.”

“Hah? Merusak rumah Tuan Kadi?” gumam semua muridnya keheranan.

“Apa? Kalian jangan ragu. Laksanakan saja perintah gurumu ini!”kata Abu Nawas menghapus keraguan murid-muridnya. Barang siapa yang mencegahmu, jangan kau perdulikan, terus pecahkan saja rumah Tuan Kadi yang baru.

Siapa yang bertanya, katakan saja aku yang menyuruh merusak. Barang siapa yang hendak melempar kalian, maka pukullah mereka dan lemparilah dengan batu.”

Habis berkata demikian, murid-murid Abu Nawas bergerak ke arah Tuan Kadi. Laksana demonstran mereka berteriak-teriak menghancurkan rumah Tuan Kadi.

Orang-orang kampung merasa heran melihat kelakukan mereka. Lebih-lebih ketika tanpa basa-basi lagi mereka langsung merusak rumah Tua Kadi.

Orang-orang kampung itu berusaha mencegah perbuatan mereka, namun karena jumlah murid-murid Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tak berani mencegah.

Melihat banyak orang merusak rumahnya, Tuan Kadi segera keluar dan bertanya,”Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?” Murid-murid itu menjawab,”Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh kami!”

Habis menjawab begitu mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga rumah itu roboh dan rata dengan tanah.

Tuan Kadi hanya bisa marah-marah karena tidak orang yang berani membelanya,”Dasar Abu Nawas provokator, orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda.

” Benar, esok harinya Tuan Kadi mengadukan kejadian semalam sehingga Abu Nawas dipanggil menghadap Baginda.
Setelah Abu Nawas menghadap Baginda, ia ditanya.”

Hai Abu Nawas apa sebabnya kau merusak rumah Kadi itu.” Abu Nawas menjawab,”Wahai Tuanku, sebabnya ialah pada suatu malam hamba bermimpi, bahwasanya Tuan Kadi menyuruh hamba merusak rumahnya.

Sebab rumah itu tidak cocok baginya, ia menginginkan rumah yang lebih bagus Iagi.Ya, karena mimpi itu maka hamba merusak rumah Tuan Kadi.”

Baginda berkata,” Hai Abu Nawas, bolehkah hanya karena mimpi sebuah perintah dilakukan? Hukum dari negeri mana yang kau pakai itu?”

Dengan tenang Abu Nawas menjawab,”Hamba juga memakai hukum Tuan Kadi yang baru ini Tuanku.” Mendengar perkataan Abu Nawas seketika wajah Tuan Kadi menjadi pucat. la terdiam seribu bahasa.

“Hai Kadi benarkah kau mempunyai hukum seperti itu?” tanya Baginda. Tapi Tuan Kadi tiada menjawab, wajahnya nampak pucat, tubuhnya gemetaran karena takut.

“Abu Nawas! Jangan membuatku pusing! Jelaskan kenapa ada peristiwa seperti ini !” perintah Baginda. “Baiklah…….. Abu Nawas tetap tenang.

“Baginda…. beberapa hari yang lalu ada seorang pemuda Mesir datang ke negeri Baghdad ini untuk berdagang sambil membawa harta yang banyak sekali.

Pada suatu malam ia bermimpi kawin dengan anak Tuan Kadi dengan mahar (mas kawin) sekian banyak. ini hanya mimpi Baginda. Tetapi Tuan Kadi yang mendengar kabar itu langsung mendatangi si pemuda Mesir dan meminta mahar anaknya.

Tentu saja pemuda Mesir itu tak mau membayar mahar hanya karena mimpi. Nah, di sinilah terlihat arogansi Tuan Kadi, ia ternyata merampas semua harta benda milik pemuda Mesir sehingga pemuda itu menjadi seorang pengemis gelandangan dan akhimya ditolong oleh wanita tua penjual kahwa.”

Baginda terkejut mendengar penuturan Abu Nawas, tapi masih belum percaya seratus persen, maka ia memerintahkan Abu Nawas agar memanggil si pemuda Mesir. Pemuda Mesir itu memang sengaja disuruh Abu Nawas menunggu di depan istana, jadi mudah saja bagi Abu Nawas memanggil pemuda itu ke hadapan Baginda.

Berkata Baginda Raja,”Hai anak Mesir ceritakanlah hal-ihwal dirimu sejak engkau datang ke negeri ini.” Ternyata cerita pemuda Mesir itu sama dengan cerita Abu Nawas.

Bahkan pemuda itu juga membawa saksi yaitu Pak Tua pemilik tempat kost dia menginap. “Kurang ajar! Ternyata aku telah mengangkat seorang Kadi yang bejad moralnya.”

Baginda sangat murka. Kadi yang baru itu dipecat dan seluruh harta bendanya dirampas dan diberikan kepada si pemuda Mesir.

Setelah perkara selesai, kembalilah si pemuda Mesir itu dengan Abu Nawas pulang ke rumahnya. Pemuda Mesir itu hendak membalas kebaikan Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,”Janganlah engkau memberiku barang sesuatupun kepadaku. Aku tidak akan menerimanya sedikitpun jua.”

Pemuda Mesir itu betul-betul mengagumi Abu Nawas. Ketika ia kembali ke negeri Mesir ia menceritakan tentang kehebatan Abu Nawas itu kepada penduduk Mesir sehingga nama Abu Nawas menjadi sangat terkenal.

Sumber : Abu Nawas Si Pintar yang CERDIK

Abu Nawas: Curang dibalas Curang

Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah wanita tua penj...

Saturday, July 28, 2018




Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencuba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggungjawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa". Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang lalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina". Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahawa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang soleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami cuba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Al-A'Raaf: 63-68)


Baca Juga: Bilal Yang Betpegang Teguh Kepada Keimanan

Kisah ini menceritakan tentang sebuah desa orang-orang Yahudi yang terletak di pesisir lautan, iaitu sebuah desa pesisir di antara desa-desa yang mereka diami. Orang-orang Yahudi setempat telah diperintahkan Allah untuk tidak berburu dan menangkap ikan pada hari Sabtu dan mereka dibolehkan untuk menangkap pada hari-hari lain dalam sepekan.

Allah telah menguji mereka dengan kewajiban ini, di mana ikan-ikan itu menjauhi mereka dan jarang ditemui pada hari-hari dibolehkannya menangkap ikan, sementara pada hari Sabtu ikan-ikan itu justru banyak mendatangi mereka dengan terapung-apung di sekitar mereka.

Syaitan pun membisiki hati sekelompok orang dari penduduk desa dan membujuk mereka untuk menangkap ikan. Akan tetapi, bagaimana caranya mereka dapat mengelak dari perintah Allah tersebut? Syaitan menunjukkan alibi, cara tipu daya, serta membimbing mereka kiat agar dapat menangkap ikan pada hari Sabtu.

Penduduk desa itu terbahagi menjadi dua kelompok dalam menghadapi kelompok yang melanggar batas tersebut. Kelompok pertama adalah orang-orang soleh dari para dai yang menjalankan kewajiban mereka dalam dakwah dan memprotes orang-orang yang mengakali perintah-perintah Allah dengan berbagai alibi, pelanggaran, dan perburuan mereka pada hari Sabtu.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang berdiam diri, yang diam melihat pelanggaran orang-orang yang melampaui batas, dan mereka justru melontarkan celaan dan penentangan terhadap orang-orang soleh yang berdakwah, dengan alasan bahawa tidak ada manfaatnya menasihati dan memperingatkan sekelompok orang yang memang sudah sepantasnya binasa dan akan mendapat azab.

Orang-orang soleh itu menjelaskan kepada orang-orang yang mencela mereka dan mendiamkan kemungkaran itu bahawa mereka memprotes kemungkaran itu dengan tujuan melepaskan tanggungjawab di hadapan Allah dan demi menunaikan kewajiban serta agar mereka mahu bertakwa.

Ketika azab Allah menimpa orang-orang yang melampaui batas itu, maka Allah mengubah wujud mereka menjadi monyet-monyet hina. Perubahan bentuk wujud itu memang terjadi sesungguhnya. Tidak lama setelah berubah wujud menjadi monyet yang tidak mempunyai keturunan, mereka akhirnya mati.

Allah menyelamatkan orang-orang soleh para dai itu. Sementara itu, Al-Quran tidak menjelaskan nasib orang-orang yang diam, barangkali kerana mereka tidak bererti dan hina di mata Allah. Kerana mereka tidak disebutkan bersama orang-orang yang selamat maka tampaknya mereka termasuk orang-orang yang binasa dan terkutuk.

Hari Sabtunya Orang Yahudi

Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datan...



Didalam video ini mengisahkan tiga pemuda yang terjebak didalam sebuah gua dan mereka tidak dapat keluar, karena tiba-tiba gua tersrbut runtuh, sehingga mulut gua tertutup oleh batu besar dan mereka para pemuda tersebut tidak mampu membukanya...

Untuk lebih lanjut, yuk kita tonton videonya dibawah ini.





(Video) Kisah Tiga Pemuda Dalam Gua

Didalam video ini mengisahkan tiga pemuda yang terjebak didalam sebuah gua dan mereka tidak dapat keluar, karena tiba-tiba gua tersrbut runt...

Thursday, July 26, 2018


Abu Nawas: Spesial Telur Beranak

Wednesday, July 25, 2018


"Aku menjualnya seharga roti dan daging, sejumlah pakaian dan sepuluh dinar untuk bekalku pulang kerumah," jawab orang itu.

Amar bin Yasir membelinya tanpa menawar harga yang diajukan oleh laki-laki tua itu. Kemudian, ia membawa lelaki tua itu ke rumahnya untuk melakukan pembayaran. Setelah itu Amar bin Yasir membersihkan kalu g tersebut dan meminyakinya dengan minyak misk (minyak wangi yang paling mahal dan berkualitas tinggi), lalu membungkusnya dengan kain.

"Sampaikanlah bungkusan ini kepada Rasulullah Saw. dan aku juga menghadiahkanmu kepada beliau," kata Amar bin Yasir kepada budaknya.



Baca Juga: Telur Beranak: Menipu Balik Tuan Tanah


Rasulullah Saw. menerima kalung dan budak yang dihadiahkan oleh Amar bin Yasir. Lantas, beliau menghadiahkan kalung dan budak tersebut kepada Fatimah. Dengan terharu, Fatimah mengambil kalung tersebut, yang tadi pagi diberikan kepada seseorang, siangnya dikembalikan lagi oleh Allah SWT. Padahal sejak memberikan kalung tersebut, ia tak berharap memiliki kalung itu lagi.

Sebagai rasa syukur dan takwa kepada Allah Swt., Fatimah kemudian memerdekakan budak tersebut.

Subhanallah!

Sumber Cerita : Buku Kisah Paling Menggugah 1001 Keajaiban Ketakwaan. Karya Lutfil Kirom az-Zumaro, Hal. 26-28.

Halaman Sebelumnya...


Kisah Fatimah RA: Pemberian yang Mendatangkan Rahmat #2 (Selesai)

"Aku menjualnya seharga roti dan daging, sejumlah pakaian dan sepuluh dinar untuk bekalku pulang kerumah," jawab orang itu. Amar b...

Saturday, July 21, 2018



Suatu waktu, ada yang mengetuk pintu rumah Fatimah Ra. Ternyata yang bertamu adalah orang tua dengan pakaian compang-camping. Sepertinya ia baru melakukan perjalanan jauh yang telah membuat segala yang dimilikinya yang semakin menua dimakan umur.

Lalu, Fatimah menanyakan keperluan orang tua itu bertamu. Orang tersebut menceritakan nahwa ia telah bertemu Rasulullah Saw. mengadukan keadaannya yang kelaparan dan kehabisan bekal untuk pulang kerumah. Dan atas saran beliau, ia menemui Fatimah untuk minta bantuan.

Mendengar penuturan orang tua itu, Fatimah pun bingung. Sebab, dirinya juga tidak mempunyai persediaan makanan ataupun uang untuk diberikan kepada orang tua itu. Untuk hari itu saja, ia belum makan, karena memang tak ada sesuatu yang bisa dimakan. Pikir Fatimah, apabila ia mengusirnya, tentu saja orang tua itu akan semakin bertambah kesengsaraannya.

Tak beberapa kemudian, Fatimah baru ingat bahwa beberapa hari yang lalu, ia pernah dihadiahi sebuah kalung oleh putri Hamzah bin Abdul Muthalib. Tanpa merasa berat sedikitpun, demi menolong orang tua itu, ia memberikan satu-satunya harta berharga yang dimilikinya.

"Juallah kalung ini Insya Allah, engkau dapat memenuhi semua kebutuhan dan bisa pulang kerumahmu," kata Fatimah.

Setelah menerima pemberian Fatimah, laki-laki tua itu pergi ke masjid. Saat itu, Rasulullah Saw. masih duduk bersama para sahabat. Kemudian, ia memberitahukan pemberian Fatimah kepada Rasulullah Saw. sambil berkata,

"Wahai Rasulullah, putrimu Fatimah telah memberikan klung ini kepadaku untuk dijual demi memenuhi segala kebutuhanku."

Mendengar perkataan orang itu, kedua mata Rasulullah Saw. terlihat berair dan terisak-isak. Beliau tahu tentang kalung itu yang sangat disenangi oleh putrinya itu, namun direlakan untuk diberikan demi membantu orang yang tidak mampu. Melihat hal itu, seorang sahabat yang bernama Amar bin Yasir minta izin kepada beliau untuk membelinya. Setelah itu diizinkan, lalu ia menanyakan harga kalung tersebut.

Halaman Selanjutnya...


Kisah Fatimah Ra: Pemberian yang Mendatangkan Rahmat

Suatu waktu, ada yang mengetuk pintu rumah Fatimah Ra. Ternyata yang bertamu adalah orang tua dengan pakaian compang-camping. Sepertinya ia...

 

Tekno Ilmu © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com, Plugins By MyBloggerLab.com