Tuesday, July 31, 2018

Kisah Khansa Binti Amr RA

Tumadhir binti Amr bin Harits, atau lebih dikenal dengan nama Khansa adalah seorang penyair wanita yang cukup terkenal pada masa jahiliah. K...

Monday, July 30, 2018

Sosok Pemimpin Sejati

Ramai orang dewasa ini berebut-rebut hendak menjadi pemimpin atau ketua. Bagi mereka yang menyedari tentang besarnya risiko memegang jawatan...

Sunday, July 29, 2018

Abu Nawas: Curang dibalas Curang

Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah wanita tua penj...

Saturday, July 28, 2018

Hari Sabtunya Orang Yahudi

Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datan...

(Video) Kisah Tiga Pemuda Dalam Gua

Didalam video ini mengisahkan tiga pemuda yang terjebak didalam sebuah gua dan mereka tidak dapat keluar, karena tiba-tiba gua tersrbut runt...

Thursday, July 26, 2018

Abu Nawas: Spesial Telur Beranak

Wednesday, July 25, 2018

Kisah Fatimah RA: Pemberian yang Mendatangkan Rahmat #2 (Selesai)

"Aku menjualnya seharga roti dan daging, sejumlah pakaian dan sepuluh dinar untuk bekalku pulang kerumah," jawab orang itu. Amar b...

Saturday, July 21, 2018

Kisah Fatimah Ra: Pemberian yang Mendatangkan Rahmat

Suatu waktu, ada yang mengetuk pintu rumah Fatimah Ra. Ternyata yang bertamu adalah orang tua dengan pakaian compang-camping. Sepertinya ia...

Friday, July 20, 2018

Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (#6)

Nelayan itu menyadari bahwa keputusan jin ifrit sudah tidak bisa diubah lagi. Ia sedih teringat anak-anaknya dan nasib mereka jika ia mati. ...

Kisah Dialog Imam Abu Hanifah Dengan Atheis Tentang Ketuhanan

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : Ada seorang ilmuwan besar, Atheis dari kalangan bangsa Rom, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam membi...

Thursday, July 19, 2018

Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (#5)

Begitulah aku terkurung di dalam botol ini selama seribu tahun. Saat itu aku bersumpah dalam hati, jika ada seseorang yang bisa membebaskank...

Wednesday, July 18, 2018

Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (#4)

Terkejut dan takut, itulah yang dirasakan si nelayan. Lututnya hampir-hampir tak sanggup menyangga tubuhnya, giginya gemeletuk ketakutan dan...

Kisah Seorang Ahli Ibadah Dengan Seekor Anjing

Illustrasi Dahulu kala, ada seorang Abid (ahli ibadah) yang selalu beribadah dan berdo’a kepada Tuhan di sebuah gunung. Karena kedudukan dan...

Kisah Iblis Yang Ingin Bertobat

Dalam sebuah kitab diterangkan bahawa sesungguhnya Iblis telah datang berjumpa dengan Nabi Musa a.s. dengan berkata: "Wahai Musa...

Tuesday, July 17, 2018

Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (#3)

Ia kemudian membersihkan badannya, berwudhu dan melaksanakna sholat Dzuhur. Kemudian ia menengadahkan wajahnya ke langit, berdoa: “Ya Alloh,...

Monday, July 16, 2018

Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit (2)

Ia harus memperbaiki dulu jalanya yang robek di sana sini. Lalu dengan mengucap Bismillah, nelayan itu kembali menebarkan jalanya. Lagi-lagi...

Kisah Nelayan Dan Jin Ifrit

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang nelayan tua dan lemah, yang memiliki seorang istri dan tiga orang anak. Mereka sangaaaaat miskin s...

Saturday, July 14, 2018

Jenazah Berubah Menjadi Babi Hutan

Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah S.A.W yang sedang duduk bersama-sama sahabat...

Bilal Yang Berpegang Teguh Kepada Keimanan

Saiyidina Bilal (berkulit hitam) adalah di antara 7 orang yang pertama menzahirkan keIslaman secara terangan meskipun diancam oleh kafir mus...

Friday, July 13, 2018

Rumah Dan Hati Yang Sempit

Syahdan, di suatu masa hidup seorang laki-laki yang punya sifat kikir (pelit). Ia mempunyai sebuah rumah yang cukup besar. Di dalam rumah it...

Thursday, July 12, 2018


Nabi Musa a.s. telah diperintahkan oleh Allah s.w.t. supaya pergi ke bukit Sina untuk menerima wahyu. Semasa pemergian Nabi Musa, segala urusan telah diserahkan kepada saudaranya Nabi Harun a.s. Pemergian Nabi Musa mengambil masa selama 40 hari dan 40 malam.

Ketiadaan Nabi Musa a.s telah mengembirakan seorang musuh dalam selimut bernama Samiri. Dia telah memunafaat masa ini untuk menyesatkan kaum Nabi Musa yang selama ini telah bersusah payah membentuk dan memberi keimanan kepada mereka. Sewaktu Nabi Musa menyeberangi Laut Merah setelah pulang dari Mesir, kaki kuda yang ditunggangi oleh Nabi Musa telah tenggelam dalam pasir di tengah lautan yang kering itu. Dengan segala usaha yang dilakukan oleh Nabi Musa, kuda yang ditungganginya tetap tidak mahu meneruskan perjalanan untuk menyeberangi Laut Merah.

Kerana itu Allah telah mengutuskan malaikat Jibrail dengan menunggang kuda betina. Melihat lawan sejenisnya kuda yang ditunngangi oleh Nabi Musa telah mengejar kuda yang ditunggangi oleh Malaikat Jibrail. Samiri yang ikut serta dalam rombongan tersebut telah mengambil segenggam pasir bekas tapak kaki kuda yang ditunggangi oleh Jibrail dan disimpannya untuk dijadikan azimat.

Baca Juga: Hikayat Batu dan Pohon Ara

Apabila tiba masa yang sesuai iaitu semasa Nabi Musa bersunyi di Bukit Sina, Samiri membuat patung seekor lembu daripada emas murni. Setelah siap, patung itu diisinya dengan pasir yang di ambil dari bekas tapak kaki kuda Jibrail. Dalam waktu yang singkat sahaja patung lembu tersebut dapat mengeluarkan suara. Melihat keadaan tersebut, umat Nabi Musa datang berduyun-duyun kepada Samiri. Samiri memimpin mereka menyembah patung lembu yang menakjubkan itu.

Nabi Harun sangat marah setelah melihat umatnya menyembah berhala, lalu berusaha mencegah umatnya daripada terus syirik kepada Allah bahkan umatnya mengancam Nabi Harun untuk membunuhnya jika Nabi Harun terus melarang mereka meyembah patung lembu tersebut. Nabi Harun tidak dapat berbuat apa-apa untuk melarang mereka daripada terus menyembah patung tersebut. Setelah kembali daripada Bukit Sina, Nabi Musa sangat marah kerana melihat umatnya telah murtad.

Nabi Harun telah di persalahkan dalam hal ini. Dalam keadaan marah yang tidak dapat dikawal Nabi Musa telah menarik janggut Nabi Harun menyebabkan janggut yang dipegang oleh Nabi Musa telah bertukar menjadi putih manakala janggut yang tidak terkena tangan Nabi Musa kekal berwarna hitam. Sejak itu janggut Nabi Harun mempunyai dua warna iaitu putih dan hitam.

Asal Mula Janggut Nabi Harun Berwarna Dua

Nabi Musa a.s. telah diperintahkan oleh Allah s.w.t. supaya pergi ke bukit Sina untuk menerima wahyu. Semasa pemergian Nabi Musa, segala uru...

Tuesday, July 10, 2018

Hikayat Batu Dan Pohon Ara

Alkisah pada suatu saat di sebuah negeri di timur tengah sana. Seorang saudagar yang sangat kaya raya tengah mengadakan perjalanan bersama k...

Abu Sufyan berkata; “Silahkan tiap orang mengenali siapa orang yang disampingnya.” Waktu itu Abu Sufyan adalah orang yang menentang Rasulullah dan gembong kelompok orang musyrik. Beliau lah orang pertama yang bertanya siapa yang disampingnya. Misinya berhasil. Dirinya merasa tenang hingga pasukan Abu Sufyan itu berpencar. Tapi beliau tidak membunuh Abu Sufyan mengikut perintah Rasulullah.

Ketika perang Nahawan, beliau adalah wakil utama an-Nu’man bin Muqrin dan orang yang mengambil bendera umat Islam ketika an-Nu’man terbunuh. Hingga akhirnya perang itu dimenangkan oleh umat Islam pada tahun 22 Hijriah. Selama hidupnya beliau pernah mentaklukan Dinawar, Mahsandan, Hamzan dan Ray (kota-kota besar di Persia). Beliau memilih Kuffah untuk dijadikan kota baru bagi umat Islam di negeri Persia (Iran) dan Irak. Diantara usaha dan sumbangan beliau dalam rangka tegaknya ajaran Islam adalah usulan untuk menyatukan umat dengan satu mushaf setelah mereka saling bercerai-berai.

Pada tahun 36 Hijriah, beliau merasakan sakitnya begitu berat. Sebagian para sahabat menjengguk beliau di tengah malam. Beliau bertanya; “Pukul berapa sekarang?”

mereka menjawab; “Mendekati subuh.”

Beliau berkata; “Aku berlindung kepada Allah dari waktu subuh yang mengantarkan diriku ke neraka. Aku berlindung kepada Allah dari waktu subuh yang mengantarkan diriku ke neraka..” Setelah itu beliau bertanya lagi; “Apakah kalian membawa kain kafan?”

Mereka menjawab; “Iya.” Beliau berkata; “Jangan kalian terlalu bermewah-mewah dengan kain kaffan. Sekiranya ada kebaikan dariku di sisi Allah niscaya akan diganti dengan yang lebih baik. Sekiranya tidak ada kebaikan dariku niscaya akan terambil dariku…

Kemudian setelah itu beliau berdo’a “Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku lebih senang hidup miskin daripada kaya, aku lebih senang kesederhanaan daripada kehormatan dan kematian daripada kehidupan.” Hingga ruhnya diambil oleh malaikat. “Selamat datang kematian, seorang yang mencinta datang dengankerinduan, tidak akan bahagia orang yang menyesal. Itulah akhir hayatnya.

Selama berjuang bersama Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 225 hadits. Diantara riwayatnya itu; beliau berkata bahwa beliau sholat bersama Rasulullah pada suatu malam. Rasulullah. (ar/2l) www.suaramedia.com

Khuzaifah Bin Yaman Dan Tulus Cintanya Kepada Rasulullah (Habis)

Abu Sufyan berkata; “Silahkan tiap orang mengenali siapa orang yang disampingnya.” Waktu itu Abu Sufyan adalah orang yang menentang Rasulull...

Monday, July 9, 2018


Suatu hari beliau berkata; “Orang-orang selalu bertanya (Rasulullah) tentang kebaikan, tapi saya bertanya tentang keburukan karena takut akan menimpa diriku.” Beliau bertanya kepada Rasulullah; “Wahai Rasul, mulutku adalah jalan bagi keluargaku dan saya takut membawaku keneraka sebab mulut?”

Rasulullah balik bertanya; “Apakah kamu tidak membaca istighfar?” “Dalam sehari saya membaca memohon ampun kepada Allah (istighfar) seratus kali” jawab beliau.

Beliau adalah seorang yang benci dengan kemunafikan hingga ucapan pertama yang keluar dari mulutnya ketika berbicara kepada penduduk Madain pada waktu menjadi wali kota itu adalah “Jauhkan kalian dari prilaku-prilaku fitnah.”

Penduduk itu bertanya; “apa itu prilaku-prilaku fitnah wahai Abu Abdullah?”

beliau menjawab; “Pintu para amir (penguasa); seseorang dari kalian masuk menjumpai amir kemudian meyakinkan dia dengan kebohongan dan memuji dengan apa yang tidak semestinya.”

Pada masa Umar bin Khottob, beliau diberi kekuasaan untuk menjadi penguasa Madain di Persia. Kebiasaan Umar jika ingin memerintahkan orang beliau menulis dengan kalimat “saya telah mengutus si Fulan dan saya perintahkan untuk ini dan itu”. Ketika beliau berkuasa, beliau gunakan kalimat dalam suratnya itu “Tolongkalian taati dia dan dengarkan ucapannya dan berikan apa yang dia minta.”

Pada waktu perang Ahzab, Rasulullah memilih beliau sebagai pembawa berita dari Quraisy. Beliau pernah diperintahkan Rasulullah untuk menerobos ke barak orang Quraisy yang menentang Rasul pada waktu malam yang dingin dan mencekam. Kemudian beliau duduk hingga hembusan angin kencang itu mematikan lampu... (Bersambung)

Khuzaifah Bin Yaman Dan Tulusnya Cintanya Kepada Rasulullah #2

Suatu hari beliau berkata; “Orang-orang selalu bertanya (Rasulullah) tentang kebaikan, tapi saya bertanya tentang keburukan karena takut aka...

Biasanya dipanggil Abu Abdullah. Nama lengkapnya Khuzaifah bin Hasal bin Jabir bin al-‘Absy. Ayahnya, al-Yaman, berasal dari Mekkah dari bani ‘Abs hanya saja ayahnya itu dimusuhi di kaumnya.

Akhirnya pindah ke Yastrib (Madinah). Di sana ayahnya bergabung dengan bani Abdul Asyhal dan menikah dengan bani itu. Dari sanalah lahir Khuzaifah. Setelah itu tidak lagi ada halangan bagi ayahnya untuk pulang pergi antara Mekkah-Yastrib. Setelah cahaya Islam menembus ke Jazirah Arab, beliau diantara bani ‘Abs yang berikrar ikut ajaran Islam yaitu sebelum berhijrah ke Madinah.

Beliau terdidik di rumah muslim dimana kedua orang tuanya termasuk orang-orang pertama yang meyakini ajaran Islam. Kerinduan beliau untuk berjumpa dengan Rasulullah semakin kuat. Maklum saja, dulu waktu masih bayi Rasulullah lah yang memberi celak di matanya.

Sejak dirinya meyakini ajaran Islam, beliau selalu mengikuti dan mencari berita tentang Rasulullah. Beliau pergi ke Mekkah untuk bertemu Rasulullah. Setelah bertemu Rasulullah, beliau bertanya; “ Wahai Rasul, apakahsaya termasuk muhajirin atau anshor?” Rasul menjawab; “Sekiranya kamu mau muhajirin ya silahkan, mau jadi anshor juga silahkan. Terserah kamu. Mana yang kamu sukai.” Beliau berkata; “Kalau begitu saya anshor, wahai Rasul.” (Bersambung)

Khuzaifah bin Yaman Dan Tulus Cintanya Kepada Rasulullah

Biasanya dipanggil Abu Abdullah. Nama lengkapnya Khuzaifah bin Hasal bin Jabir bin al-‘Absy. Ayahnya, al-Yaman, berasal dari Mekkah dari ban...

Tuesday, July 3, 2018

Nabi Ismail as adalah putra dari Nabi Ibrahim as dengan istrinya yang bernama Siti Hajar.

Nabi Ibrahim as membawa mereka berdua ke negeri Mekah, yang pada waktu itu masih padang pasir kosong tak berpenghuni.

Kemudian Nabi Ibrahim as meninggalkan Siti Hajar dan Ismail kecil untuk menemui istrinya yang kedua yaitu Siti Sarah.

Pada suatu hari Siti Hajar dan Ismail putranya sangat kehausan karena persediaan air minum mereka telah habis.

Air susu sang ibu pun tidak keluar karena tak ada seteguk airpun yang bisa diminum Siti Hajar.

Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari-lari dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa.

Tapi semua usaha itu sia-sia saja.




Namun telah terjadi suatu keajaiban yang terjadi, Ismail kecil yang menangis menahan rasa haus, menghentak-hentakkan kakinya ke tanah sehingga memancarkan sebuah mata air.

Dengan air itu, Siti Hajar dan Ismail memuaskan dahaganya. Sumber air yang tak pernah kering itu bernama air Zam-zam.

Sepulang Nabi Ibrahim ke Mekah, ia mendapati padang pasir yang dulu kering dan tandus, sudah berubah menjadi daerah yang sangat subur. Banyak orang dari berbagai negeri ikut tinggal di sana.

Siti Hajar dan Ismail hidup dalam kecukupan.

Pada suatu hari Nabi Ibrahim as selalu saja bermimpi menyembelih putranya tercinta, yaitu Nabi Ismail as.

Kemudian ia menceritakan mimpinya tersebut kepada putran, Ismail yang pada waktu itu sudah demikian kuatnya keimanannya kepada Allah SWT.

Nabi Ismail as menyuruh ayahnya untuk melaksanakan apa yang ada di dalam mimpinya itu, karena ia yakin itu adalah perintah Allah SWT.

Ketika Nabi Ibrahim as hendak melaksanakan perintah Allah SWT dalam mimpi itu, Iblis berkali-kali menggoda.

Mereka kemudian mengusir Iblis dengan melemparinya batu.



Dan sebelum pedang Nabi Ibrahim as menyentuh leher Nabi Ismail as, malaikat menggantikannya dengan seekor domba yang gemuk dan sehat.

Kurang dari 1 detik, tubuh Nabi Ismail as telah berpindah dan diganti domba yang terisis pedang lehernya. Subhanallah.

Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk membangun Ka'bah.

Ka'bah inilah yang nantinya menjadi kiblat bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Kakbah kemudian dibangun bersama-sama dengan Nabi Ismail as.

Selesai.

Kisah Nabi Ismail as - Rela Disembelih Karena Allah SWT

Nabi Ismail as adalah putra dari Nabi Ibrahim as dengan istrinya yang bernama Siti Hajar. Nabi Ibrahim as membawa mereka berdua ke negeri Me...
Pages (24)123456 Next

 

Tekno Ilmu © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism, Plugins By MyBloggerLab.com