Thursday, February 28, 2013

Assalamu'alaikum wr. wrb.

Kisah nabi Isa as tiada henti-hentinya untuk diceritakan. Kembali kisah Nabi Isa as diposting di blog Kisah Teladan Islami ini.
Tiada henti-henti Iblis ini menggoda manusia hingga manusia tersebut tersesat dan berpaling dari Allah SWT. Tak terkecuali Nabi Isa as, juga mendapatkan godaan Iblis. Namun berkat Kekuasaan Allah SWT, Iblis mampu dilempar-lempar hingga di jauh tempat.

Nabi Isa as bukanlah Tuhan, melainkan hanya sebagai manusia biasa yang ditunjuk menjadi nabi dan Rasul Allah SWT.
Tentu saja godaan Iblis mampu dipatahkan oleh Nabi Isa as, karena beliau selalu dilindungi oleh Allah SWT.


Kisahnya.
Pada suatu hari Nabi Isa as bertemu dengan Iblis Laknatullah.
Terjadilah dialog sebagai berikut ini.




Iblis: "Wahai Isa bin Maryam, dari sifat Ketuhanan itu sampailah engkau mampu berbicara ketika engkau masih bayi. Padahal tak seorang pun mampu berbicara seperti engkaui sebelum kamu.

Nab Isa: Yang memiliki sifat Ketuhanan itu adalah Dzat yang membuat saya, Dzat yang mematikan saya kemudian menghidupkan saya kembali.

Iblis: Bukan begitu maksud saya. Akan tetapi engkau yang mempu menghidupkan orang yang telah meninggal dunia.




Nabi Isa: Bukan begitu, sifat Ketuhanan itu adalah milik Allah SWT semata, Dzat yang menghidupkan dan mematikan, jadi bukan saya yang menghidupkan.

Iblis: Demi Allah, engkau adalah Tuhan di langit dan Tuhan di bmi.

Setelah berbicara demikian, tiba-tiba saja ada yang memukul iblis laknatullah.
Malaikta Jibril turun ke bumi dan memukul iblis dengan sayapnya hingga ke matahari. Lalu pukulan kedua dari Malaikat Jibril mampu menghempaskan lagi si Iblis hingga sampai ke lautan yang ke tujuh.

Baca juga:
Nabi Isa as sendiri mengakui kalau Nabi Isa as Menolak Disebut Tuhan.

Pukulan Sayap Malaikat Hempaskan Iblis hingga Matahari

Assalamu'alaikum wr. wrb. Kisah nabi Isa as tiada henti-hentinya untuk diceritakan. Kembali kisah Nabi Isa as diposting di blog Kisah Te...

Sunday, February 24, 2013

Nabi dan Rasul pun tak luput dari godaan iblis laknatullah.
Nabi Yaha as merupakan putra dari Nabi Zakaria as, dan keduanya menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT.

Nabi Yahya as dari sejak kecil telah terpelihara dari perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan) dan terpelihara dari maksiat.
Hal ini dijelaskan dengan Firman Allah SWT dalam Surat Maryam ayat 12-13.


Allah SWT berifrman,


يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا ١٢
وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيًّا ١٣

Artinya:
12. Hai Yahya, ambillah[1] Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. dan Kami berikan kepadanya hikmah[2] selagi ia masih kanak-kanak,
13. dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). dan ia adalah seorang yang bertakwa,

[1] Maksudnya: pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu.
[2] Maksudnya: kenabian. atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama.

Kisahnya

Pada suatu hari, datanglah iblis menghadap Nabi Yahya as dan berkata sebagaimana berikut terangkum dalam dialog.

Iblis : "Wahai Nabi Yahya, aku ingin memberimu nasehat."
Nabi Yahya as : "Kamu bohong. Kamu jangan menasehati aku, tetapi beritahukan kepadaku tentang anak cucu Nabi Adam as."
Iblis : "Anak cucu Adam itu menurut asal ada tiga golongan, yaitu:
1. Golongan yang paling keras terhadap golongan kami.
Bila saya menemukan kesempatan untuk untuk menggodanya, maka kesempatan itu tidak bisa saya manfaatkan sehingga kami tidak memperoleh apa-apa dari mereka.




2. Golongan yang kami kuasai.
Mereka ini ditangan kami tidak ubahnya seperti bola di tangan para anak-anak kami yang kapan saja bisa dimainkan. Kami puas atas mereka ini.

3. Golongan orang-orang seperti Anda.
Mereka ini oleh Allah SWT dilindungi sehingga saya tidak dapat menembus mereka.

Nabi Yahya as : "Kalau begitu, apakah kamu mampu menggoda saya?"
Iblis : "Tidak. Tapi hanya sekali saja saya mampu menggoda Anda. Yaitu ketika Anda menghadapi makanan, lalu Anda memakan makanan itu sekenyang-kenyangnya sampai Anda tertidur pada waktu itu. Saat itu Anda tidak melakukan shalat malam seperti pada malam-malam sebelumnya."
Nabi Yahya as :
(riwayat dari Abdullah bin Al Imam Ahmad Hambal dari Tsabit Al Bannani).

Karena Iblis tidak mampu menggoda Nabi Yahya as, maka iblis pun pergi untuk kembali nanti. Iblis berfikir, mungkin di kesempatan lain bisa menggoda Nabi Yahya as.


Kesempatan pun datang juga.
Iblis mendatangi Nabi Yahya as lagi, dan kali ini iblis tengah memperlihatkan dirinya dengan beberapa barang yang tergantung.
Dan terjadilah dialog lagi sebagaiman berikut.

Nabi Yahya as : "Apakah barang-barang yang tergantung itu, wahai Iblis laknatullah?"
Iblis : "Ini adalah beberapa syahwat yang saya dapat dari anak Adam.
Nabi Yahya as : "Apakah aku juga ada (syahwat)?"
Iblis : "Kadang-kadang Anda kebanyakan makan (maksudnya sekali itu saja hingga Beliau tertidur), lalu Anda berat untuk menjalankan shalat dan dzikir kepada Allah SWT."
Nabi Yahya as : "Apakah ada yang lain?"
Iblis : "Tidak ada. Wallahi tidak ada."
(Ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul itu benar-benar dilindungi oleh Allah SWT dari perbuatan dosa).

Nabi Yahya as : "Ketahuilah wahai Iblis, sesungguhnya Allah SWT tidak akan memenuhkan perut saya dari berbagai makanan."
Iblis : "Saya rasa demikian. Saya pun juga begitu, saya tidak akan memberi nasehat kepada anak cucu Adam."

Masih ada satu lagi riwayat tentang Nabi Yahya as.
Diriwayatkan dari Ibnu Abid Dunya dari Abdullah.
Saat itu, Iblis mendatangi Nabi Yahya as kali ketiga, dan dialogpun terjadi lagi.

Nabi Yahya as : "Wahai Iblis, tolong beritahu saya apakah yang paling engkai sukai dari manusia? Dan adakah yang paling engkau benci dari manusia."
Iblis : "Orang mukmin yang paling aku sukai adalah orang mukmin yang bakhil. Sedangkan orang mukmin yang paling aku benci adalah orang mukmin yang fasik (rusak amalny) tetapi dermawan."
Nabi Yahya as : "Mengapa bisa begitu?"
Iblis : "Orang mukmin yang bakhil itu menurut saya sudah cukup (untuk digoda amalnya). Tetapi kalau orang mukmin fasik yang suka bersedekah, saya khawatir kalau kedermawananya itu diketahui oleh Allah SWT lalu diterima amalnya, itu berarti saya tidak punya teman di neraka nanti."



Kemudian Iblis pergi dari hadapan Nabi Yahya as sambil berkata,
"Kalau Anda bukan Yahya UtusanNya, tentu saya tidak akan memberitahu tentang masalah ini."

Dari dialog dan percakapan antara Nabi Yahya as dan Iblis di atas telah disebutkan bahwa orang mukmin yang paling disukai oleh Iblis adalah orang mukmin yang bakhil/kikir. Karena seorang mukmin yang seperti ini telah menjadi teman iblis. Allah SWT membenci orang yang seperti ini.
Kenapa..?

Karena orang mukmin yang sedemikian itu telah beranggapan bahwa harta yang dimilikinya itu adalah hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa pertolongan dan pemberian Allah SWT.
Na'uzubillah...

Untuk itulah admin menghimbau para pembaca Blog Kisah Teladan Islami ini untuk menafkahkan atau mensedekahkan sebagain harta/rezeki yang telah kita miliki ke jalan yang senantiasa diridhai Allah SWT.
Dan inilah nantinya yang akan menyelamatkan seseorang dari lembah kesesatan.

Kisah Perseteruan Antara Iblis dan Nabi Yahya as

Nabi dan Rasul pun tak luput dari godaan iblis laknatullah. Nabi Yaha as merupakan putra dari Nabi Zakaria as, dan keduanya menjadi Nabi dan...

Wednesday, February 20, 2013

Walaupun Baginda Nabi Sualiman as hebat dan pintar, namun Beliau juga pernah digoda oleh setan atau Iblis.

Dikisahakan oleh Wahab bin Munabbib.
Nabi Sulaiman as ini selalu mengenakan cincin di jarinya dan tidak pernah dilepas baik pada siang ataupun malam, kecuali kalau beliau akan masuk ke kamar kecil barulah cincin itu dilepasnya.


Kisahnya
Pada suatu hari nabi Sulaiman as akan pergi ke kamar kecil, maka cincin tersebut dititipkan kepada bawahan yang dipercayainya. Di atas cincin itu tertulis nama Allah SWT. Ketika Nabi Sulaiman as berada di kamar kecil itulah setan datang dan mendekati bawahannya yang membawa cincin. Rupa dan bentuk setan itu sama persis dengan Nabi Sulaiman as. Sang ajudan pun tidak ragu sedikitpun, lalu diserahkannya cincin itu kepada setan yang menjelma menjadi Nabi Sulaiman as tersebut.




Setelah itu, setan itu memakai cincin itu di jari manisnya.
Setan kemudian menghadap para hulu balang dan duduk dengan tenangnya di atas singgasana kerajaan Nabi Sulaiman as. Saat itu pula maka datanglah semua anggota kerajaan baik yang dari golongan jin maupun manusia, para burung dan binatang lainnya. Mereka semua mengira bahwa yang duduk di singgasana itu adalah Nabi Sulaiman as yang asli.

Ketika Nabi Sulaiman as keluar dari kamar kecil, ia meminta cincin dari anak buahnya tadi, dan betapa kagetnya si anak buah karena cincin tadi telah diberikan kepada Sang Raja. Si anak buah dengan wajah agak heran, lalu bertanya kepada Sang Raja,
"Wahai Sang Raja, siapakah Anda ini?"
"Aku adalah Rajamu wahai pengawalku."
"Ampun paduka, bukankah Tuanku tadi telah meminta cincin tersebut lalu segera pergi keluar dan duduk di singgasana kerajaan..?"

Ditolak Penduduk Sekitar
Namanya juga NABI...
Benar saja, Nabi Sulaiman as telah mengetahui bahwa sesungguhnya setanlah yang telah menipu para pengawalnya.
Nabi Sulaiman as akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan istana menuju tempat yang sepi, yaitu di hutan. Dalam perjalanannya yang jauh itu, kadang-kadang beliau terpaksa meminta makanan kepada penduduk sekitar.

Orang-orang kampung bertanya,
"Wahai Saudara, siapakah Anda ini?"
"Aku adalah Sulaiman bin Dawud," jawab Nabi Sulaiman as.
"Kami tidak percaya. Kalau engkau adalah Sulaiman bin Dawud, pastilah engkau memakai cincin yang bertuliskan Allah SWT," sergah salah seorang penduduk.

Orang-orang penduduk sekitar tidak percaya sama sekali dengan pernyataan Nabi Sulaiman as.
Akhirnya Nabi Sulaiman melanjutkan perjalanan lagi, mengembara selama 40 hari 40 malam dengan menanggung rasa lapar yang amat sangat dan pakaian yang compang-camping, lagi kepalanya terbuka. Beliau datang ke pesisir pantai dan berteman dengan para nelayan yang mencari ikan di laut.




Dibantu Anak Buahnya yang Alim
Pada suatu hari, Ashif bin Barkhaya (seseorang yang diberi ilmu oleh Allah SWT, yang juga anak buah Nabi Sulaiman) berkata kepada kaum Bani Israil, bahwa cincin Nabi Sulaiman as telah diambil alih oleh setan, lalu Nabi Sulaiman as pergi. Ketika setan sedang sedang duduk di singgasana kerajaan, Ashif menolak dengan tegas bahwa dia bukanlah Nabi Sulaiman as. Maka setan itu pun akhirnya lari dan membuang cincin itu ke tengah laut dan dimakan ikan.

Dari situlah Allah SWT mengarahkan Nabi-Nya ke tempat para nelayan dengan tujuan agar Nabi Sulaiman as memburu ikan yang menelan cincinnya itu. Atas perintah Allah SWT, ikan itu merapat ke pinggir dan berhasil ditangkat oleh Nabi Sulaiman as. Setelah itu, perut ikan itu dibedah dan ditemukan sebuah cincin yang beliau cari.

Setelah cincin diambil dan dipakai, Nabi Sulaiman as langsung sujud syukur kepada Allah SWT.
Nabi Sulaiman as akhirnya dapat memimpin kerajaannya kembali seperti sedia kala.

Allah SWT berfirman,

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ

Artinya:
"Dan Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat."
(QS. As-Shaad: 34).

Kisah Cincin Nabi Sulaiman as Hilang

Walaupun Baginda Nabi Sualiman as hebat dan pintar, namun Beliau juga pernah digoda oleh setan atau Iblis. Dikisahakan oleh Wahab bin Munabb...

Monday, February 11, 2013

Ketika Allah SWT memrintahkan malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam as, maka Malaikat Jibril yang pertama kali bersujud lalu Malaikat Mika'il, Malaikat Israfil, Malaikat Izrail lalu diikuti oleh malaikat lainnya.


Iblis Tidak Mau Bersujud.
Setelah itu Allah SWT pun memerintahkan kepada Iblis agar bersujud kepada Nabi Adam as. Akan tetapi Iblis menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam as.

Allah SWT berfirman,
"Kenapa engkau menolak bersujud kepada Nabi Adam yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
"Aku lebih baik daripada Adam, sebab aku Engkau ciptakan dari api, sedangkan Adam engkau ciptakan dari tanah liat," jawab Iblis.
"Lagi pula aku telah bertahun-tahun menyembah-Mu sebelum Engkau ciptakan Adam," kata iblis lebih lanjut.

قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ ٧٧
وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ ٧٨
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ ٧٩
قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ ٨٠
إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ ٨١

77. Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,
78. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".
79. iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan".
80. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
81. sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)".
(QS. Shad:77-81).




Allah SWT berfirman,
"Sebelumnya aku sudah tahu bahwa sia-sia saja engkau ibadah kepada-Ku. Oleh karena itu keluar engkau dari surga, keluar dari rahmat-Ku, engkau sungguh hamba-Ku yang tercela dan dilaknat. Engkau besok akan menjadi isi neraka bahkan neraka penuh oleh golonganmu.

Iblis berani juga menjawab,
"Baiklah wahai TuhanKu, aku terima semua itu akan tetapi tangguhkanlah hidupku sampai pada hari dibangkitkan agar aku dapat menggoda mereka semua."

Allah SWT berfirman,
Baiklah, hidupmu Aku tangguhkan sampai pada hari kiamat."

Iblis Berubah Penampilan.
Pada hari itulah dia berubah bentuknya menjadi setan yang dirajam.
Dia dahulu bernama 'Azazil yang termasuk salah satu pembesar malikat. Tetapi karena dia menentang perintah Allah SWT, maka ibadahnya yang sudah lama ditekuni tidak ada gunanya bagi dirinya. Dia kemudian disebut Iblis, karena putus dari rahmat Allh SWT.

Pertanyaan-Pertanyaan yang Mungkin Terjadi.
Iblis adalah hamba, dan Nabi Adam adalah hamba juga kenapa iblis harus bersujud kepada Nabi Adam.
Sujud di sini artinya adalah bukan untuk menyembah, melainkan untuk menghargai.

Kenapa Allah SWT memusnahkan musuh para Nabi, sedangkan iblis tidak dimusnahkan.
Allah SWT memberi tangguh, melestarikan iblis karena untuk menguji makhluk-Nya yaitu jin dan manusia.



Ayat-Ayat yang Menjelaskan:
Allah SWT berfirman,

وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ ١١
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ ١٢
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ ١٣
قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ ١٤
قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ ١٥
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ١٦
ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ ١٧
قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ ١٨

Artinya:
11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada Para Malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.

12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah".

13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina".

14. iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya[529] sampai waktu mereka dibangkitkan".

15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh."

16. iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya Barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".

(QS. Al-A’raaf: 11-18).

Perseteruan Antara Iblis dan Nabi Adam as

Ketika Allah SWT memrintahkan malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam as, maka Malaikat Jibril yang pertama kali bersujud lalu Malaikat Mika...

Friday, February 8, 2013

Assalamu'alaikum wr.wb.

Kisah Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman a.s ini terbilang sangat mengunggulkan makhluk yang bernama manusia. Manusia yang iblis bilang adalah makhluk yang lemah dan tidak sempurna, terbukti tidak benar adanya. Sang jagoan dari para Jin yang bernama Ifrit pun melihat sendiri begitu hebatnya manusia.


Kisahnya.
Dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya sufi besar Imam AL Ghazali dikatakan bahwa Ashif bin Barkhiya adalah sepupu Nabi Sulaiman a.s, dan ada juga yang bilang bahwa dia adalah juru tulis Nabi Sulaiman a.s. Ashif ini dahulunya adalah seorang pemboros, sering melakukan maksiat, namun kemudian dia bertobat.

Ketika Ashif dan Nabi Sulaiman a.s bertemu, Nabi Sulaiman a.s menyampaikan apa yang telah diwahyukan Allah tentang dirinya, dan setelah mendengar penjelasan tersebut, Ashif keluar dan menaiki bukit.

Di bukit itulah dia menengadahkan kepala ke langit dan berdoa,
"Tuhanku, Junjunganku, Engkau ya Engkau, aku ya aku, bagaimana aku akan bertobat sedangkan Engkau tidak menerima tobatku?
Bagaimana aku akan minta perlindungan dari dosa sedangkan Engkau tidak menjagaku? Aku pasti kembali."

Demikianlah akhirnya Ashif ini meminta pertolongan Allah SWT, sehingga dirinya berubah drastis dari seorang yang selalu melakukan maksiat menjadi orang yang patuh kepada perintah Allah SWT.
Allah SWT pun selalu membantunya dalam melakukan ibadah, ketaatan, penngakuan terhadap dosanya, serta tobatnya.
Pada akhirnya Allah pun memberikan karomah kepada Ashif.

Karomah Ashif Si Pemindah Singgasana Ratu Bilqis
Salah satu karomahnya yang terkenal adalah ia mampu menghadirkan singgasana Ratu Bilqis di Yaman untuk dibawa ke Baitul Maqdis di Palestina.

Dikisahkan bahwa suatu saat Ashif bin Barkhiya berwudhu kemudian dia melakukan shalat sunnah 2 rakaat, setelah itu dia berkata kepada Nabi Sulaiman,
"Wahai Nabiyullah, arahkan pandanganmu ke arah yang jauh!"




Nabi Sulaiman a.s pun mengarahkan pandangannya ke arah Yaman.
Setelah itu Ashif berdoa memohon bantuan Allah SWT, maka tiba-tiba singgasana Ratu Balqis yang berada di Yaman muncul di hadapan Nabi Sulaiman dan ketika beliau melihat hal itu, Nabi Sulaiman berkata,
"Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku."

قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ ٤٠

40. berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
(QS. An-Naml: 40).

Surat An-Naml 27: 38-40 sebagai pedoman artikel ini.

Ayat-Ayat Al Qur'an Yang Menjelaskan Singgasana Ratu Bilqis.
Dalam ayat Al Qur'an, Allah SWT berfirman,

قَالَ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَيُّكُمْ يَأْتِينِي بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَنْ يَأْتُونِي مُسْلِمِينَ ٣٨
قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ ٣٩
قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ ٤٠

Artinya:
38. berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".

39. berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".

40. berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".




Namun, setelah Jin Ifrit berkata demikian, majulah seorang yang ahli kitab yang tak lain adalah Ashif, dab berkata,
"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu itu kepada engkau sebelum matamu berkedip."

Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu telah terletak dihadapnnya, ia pun berkata,
"Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmatnya).
Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan ) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."

Berkenaan dengan firman Allah SWT tersebut, Ibnu Katsir berkata,
"Orang itu adalah Ashif seorang juru tulis Nabi Sulaiman."

Jin Ifrit Kalah oleh Ahli Kitab.
Dialah Ashif bin Barkhiya, seorang manusia yang diberi karomah oleh Allah SWT karena tobat dan doanya.
Dia selalu menjaga wudhu, seorang yang jujur dan mengetahui.

Jin Ifrit yang terkenal kuat dan sakti itu pun langsung tertunduk malu, kiranya ada orang sakti yang bisa melebihinya.
Ini juga membuktikan bahwa manusia adalah makhuk yang sempurna, melebihi dari jin-jin.
Oleh karena itu sahabat, jangan jadikan jin sesembahan, jangan jadikan jin-jin sebagai penolong, karena telah dibuktikan Ashif bahwa para jin masih kalah imunya dengan manusia.
Allah SWT sajalah tempat meminta dan tempat menyembah.

Sungguh hebat Ashif ini yang memiliki kekuatan untuk memindahkan singgasana hanya dalam satu kedipan mata saja.
Semua adalah berkat pertolongan Allah SWT. Kecepatan pindah teresbut ada yang menyebut melebihi dari kecepatan cahaya atau hampir sama dengan kecepatan cahaya.
Subhanallah...

Kisah Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman as

Assalamu'alaikum wr.wb. Kisah Ratu Bilqis dan Nabi Sulaiman a.s ini terbilang sangat mengunggulkan makhluk yang bernama manusia. Manusia...

Wednesday, February 6, 2013

Assalamu'alaikum wr. wrb.

Adapun yang namanya roh halus di Islam adalah termasuk golongan jin, dan banyak sekali macam atau namanya.


Nama-nama roh halus adalah:
  • Iblis.
  • Setan.
  • Ghawwashun.
  • Thayyarun.
  • Ifrit.
  • Maradah.
  • A'wan.
  • Tawabi'.
  • Qurena'.
  • Ammar.
  • dan lain sebagainya.

Roh Halus Juga Memiliki Agama.
Semua roh halus di atas itu mempunyai akidah (agama) yang berbeda-beda seperti keturunan Nabi Adam as yang empunyai berbagai akidah seperti Nasrani, Majusi dan lain-lain. Kebanyakan dari mereka adalah kufur, sombong, iri hati kecuali jin muslim dan mukmin.

Sebagaimana Firman Allah SWT,

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا ١
يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا ٢

Artinya:

1. Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya Kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan.

2. (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu Kami beriman kepadanya. dan Kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan Kami.

Berdasarkan firman Allah SWT tersebut di atas, maka jelaslah bahwa kehidupan mereka itu juga sama dengan kehidupan manusia, hanya alamnya saja yeng berbeda. Mereka itu ada yang durhakan atau membangkang dan ada pula yang taat atau patuh kepada Allah SWT seperti halnya manusia.


Roh Halus dan Jenisnya

Assalamu'alaikum wr. wrb. Adapun yang namanya roh halus di Islam adalah termasuk golongan jin, dan banyak sekali macam atau namanya. Nam...

Tuesday, February 5, 2013

Assalamu'alaikum wr. wrb.

Imam Syibli adaalah salah seorang yang mampu berdialog dengan tanaman, salah satu pohon tersebut adalah pohon mangga. Menunjukkan bahwa beliau bukan orang sembarangan di dunia para sufi.
Kisah yang penuh sarat dengan makna buat kita semua sahabat.
Bagaimana kisahnya...

Pohon Mangga

Kisahnya.
Pada suatu hari Imam Syibli sedang berada di kebunnya yang subur.
Ketika sedang asyik bekerja di kebun itu, tiba-tiba saja terdengar suara yang memanggilnya.
"Syibli...!!! Syibli...!!!"

Imam Syibli segera menghentikan pekerjaannya dan mencari-cari siapa gerangan yang memanggil-manggil namanya.
Ternyata, suara itu datang dari sebuah pohon mangga.
"Ada keperluan apa engkau memanggilku?" tanya Imam Syibli.
"Jadilah makhluk yang memiliki sifat sepertiku," jawab pohon mangga itu.
"Apa maksudmu..." tanya Imam Syibli yang tak mengerti.

"Jika aku dilempari orang dengan batu, aku balas melempari orang itu dengan buahku yang lezat," tutur phon mangga itu.
"Oh...engkau memang baik hati," sahut Imam Syibli.
"Tapi mengapa nasibmu tidak baik pada akhirnya?" tanya Iman Syibli.

Kini, ganti pohon mangga itu yang keheranan, dan tidak mengerti.
"Apa maksudny Syibli?" tanya pohon mangga.
"Kalau engkau sudha tidak ada gunanya lagi, sudah tua, batangmu akan ditebang. Daun-daunmu akan digunduli dan dirimu akan menjadi mangsa api sebagai kayu bakar," kata Imam Syibli.
"Itulah nasibku," kata pohon mangga.

"Jadi mana yang lebih baik, nasibmu atau nasib pohon cemara itu yang di sana?" tanya Imam Syibli.
"Inilah kebangganku, memang phon cemara di sana bisa selamat dengan cara begitu, akan tetapi kalau sudah tua nanti akan roboh begitu saja dan tidak ada yang mengambil batangnya untuk dibuat kayu bakar, apalagi arang. Sedangkan aku, meskipun pada akhirnya aku akan hancur dan dimakan api, tapi dengan cara terhormat. Karena manusia tidak akan sembarangan membakarku jika tidak untuk keperluan yang jelas seperti untuk memasak dan sebagainya," jawab pohon mangga.

Pohon mangga melanjutkan penuturannya.
"Jadi aku nini masi ada gunanya sampai pada akhir hidupku," kata pohon mangga.
"Abu bekas pembakaranku juga masih diperlukan orang untuk menggosok perabotan rumah tangga, dan abuku terkenal mahal serta dapat membuat barang-barang dari logam menjadi bersih dan mengkilap. Jadi nasibku lebih baik daripada pohon cemara," tutur pohon mangga.

Imam Syibli mengangguk-anggukkan kepalanya, ia menyetujui pendapat pohon mangga.
Lebih baik mati terhormat daripada menjual harga diri dengan bersikap munafik yang bersedia mengikuti arus, kemanapun angin bertiup dia pun mengikutinya.

Waasalam..

Dialog Pohon Mangga dan Imam Syibli

Assalamu'alaikum wr. wrb. Imam Syibli adaalah salah seorang yang mampu berdialog dengan tanaman, salah satu pohon tersebut adalah pohon ...

Saturday, February 2, 2013

Assalamu'alaikum wr. wb. sahabat...

Kisah ini sudah sangat terkenal, namun belum dipublish di blog Kisah Teladan Islami.
Bagaimana Kisahnya...

Kisah Si Pembunuh 100 Orang

Berikut Kisahnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa dahulu ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang.
Lelaki ini telah berlumuran darah, jari jemarinya, pakaiannya, tangan dan pedangnya semuanya basah oleh darah.

Lelaki pelaku kejahatan ini telah melumuri dirinya dengan darah jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya serta mencabut nyawa mereka.
Sesudah dirinya berlumuran dengan kejahatan dan dosa besar ini, dia menyadari kesalahannya.

Maka keluarlah ia dengan pakaian yang berlumuran darah, sedang pedangnya masih meneteskan darah segar dan jari jemarinya belepotan darah juga.
Ia datang bagaikan seorang yang mabuk, gelisah, ketakutan seraya bertanya-tanya kepada semua orang,
"Apakah aku masih bisa diampuni?"

Orang-orang berkata,
"Kami akan menunjukkanmu kepada seorang rahib yang tinggal di kuilnya, maka sebaiknya kamu pergi ke sana dan tanyakanlah kepadanya apakah dirimu masih bisa diampuni."

Dia menyadari bahwa tiada yang dapat memberi fatwa dalam masalah ini, kecuali hanya orang-orang yang ahli dalam hukum Allah.
Ia pun pergi ke sana, ke tempat rahib itu, seorang ahli ibadah dari kalangan kaum Bani Israil.



Pertemuan Dengan Rahib.
Dia pergi melangkah dengan langkah yang cepat dengan penuh penyesalan karena dosa-dosa yang telah dilakukannya.
Lalu ia mengetuk pintu kuil si rahib tersebut.

Lelaki pembunuh itu masuk dan ternyata pakaiannya masih berlumuran darah segar, membuat si rahib kaget bukan kepalang.
Si rahib berkata,
"Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu."
Si pembunuh bertanya,
"Wahai rahib ahli ibadah, aku telah membunuh 99 orang, maka masih adakah jalan bagiku untuk bertobat?"
Si rahib spontan menjawab,
"Tiada taubat bagimu."

Akhirnya si pembunuh ini putus asa memandang kehidupan ini.
Di matanya, dunia ini terasa gelap, kehendak dan tekadnya melemah, dan keindahan yang terlihat di matanya menjadi buruk.

Si pembunuh ini akhirnya mengangkat pedangnya dan membunuh rahib itu sebagai balasan yang setimpal untuknya guna menggenapkan 100 orang manusia yang telah dibunuhnya.

Selanjutnya ia keluar menemui orang-orang guna menanyakan lagi kepada mereka, bukan karena alasan apa, melainkan karena jiwanya sangat menginginkan untuk taubat dan kembali ke jalan Tuhannya serta menghadap kepada-Nya.

Ia bertanya kepada mereka,
"Masih adakah jalan untuk bertaubat bagiku?"
Mereka menjawab,
"Kami akan menunjukkanmu kepada Fulan bin Fulan, seorang ulama, bukan seorang rahib, yang ahli tentang hukum Tuhan."

Pertemuan Dengan Orang Alim.
Setelah pembunuh itu ditunjukkan ke tempat seorang alim, akhirnya si pembunuh itu pergi menemui orang alim itu yang pada saat itu berada di majelisnya sedang mengajari generasi dan mendidik umat.

Orang alim itu pun tersenyum menyambut kedatangannya.
Begitu melihatnya, ia langsung menyambutnya dengan hangat dan mendudukkan di sebelahnya setelah memeluk dan menghormatinya.

Ia bertanya,
"Apakah keperluanmu datang kemari?"
Ia menjawab,
"Aku telah membunuh 100 orang yang terpelihara darahnya, maka masih adakah jalan taubat bagiku?"




Orang alim itu balik bertanya,
"Lalu siapakah yang menghalang-halangi antara kamu dengan taubat dan siapakah yang mencegahmu dari melakukan taubat?
Pintu Allah terbuka lebar bagimu, maka bergembiralah dengan ampunan, bergembiralah dengan perkenan dari-Nya, dan bergembiralah dengan taubat yang mulus."

Si pembunuh berkata,
"Aku mau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah."
Orang alim berkata,
"Aku memohon kepada Allah semoga Dia menerima taubatmu."

Selanjutnya orang alim itu berkata kepadanya,
Sesungguhnya engkau tinggal di kampung yang jahat, karena sebagian kampung dan sebagian kota itu adakalanya memberikan pengaruh untuk berbuat kedurhakaan dan kejahatan bagi para penghuninya.

Barang siapa yang lemah imannya di tempat seperti itu, maka ia akan mudah berbuat durhaka dan akan terasa ringanlah baginya semua dosa, serta menggampangkannya untuk melakukan tindakan menentang Tuhannya, sehingga akhirnya ia terjerumus ke dalam kegelapan lembah dan jurang kesesatan.

Akan tetapi, apabila suatu masyarakat yang di dalamnya ditegakkan amar ma'ruf dan nahi mungkar, maka akan tertutuplah semua pintu kejahatan bagi para hamba.

Oleh karena itu, keluarlah kamu dari kampung yang jahat itu menuju ke kampung yang baik.
Gantikanlah tempat tinggalmu yang lalu dengan kampung yang baik dan bergaullah kamu dengan para pemuda yang shalih yang akan menolong dan membantumu untuk bertaubat.

Singkat cerita, akhirnya sang pembunuh meninggalkan kampung itu dan pergi ke tempat yang ditunjuk oleh orang alim terakhir sambil menangis dan menangis menyesali semua perbuatnnya. Dari satu kampung ke kampung lain telah dilewatinya dan semakin dekat denga tempat yang dituju. Belum sampai pada tempat yang dituju, sang pembunuh ini meninggal di tengah perjalanan.

Apakah taubatnya diterima Allah SWT?
Saat itu turunlah 2 orang malaikat yang memperebutkan sang pembunuh, yang seorang berkeyakinan untuk menceburkannya ke dalam neraka dan seorang lagi berkeyakinan untuk memasukkannya ke dalam surga.
Karena perebutan terjadi, maka mengadulah kedua malikat itu kepada Allah SWT.

Allah SWT memberikan perintah untuk mengukur jarak antara kampung maksiat dengan tempat yang dituju.
Setelah diukur, ternyata sang pembunuh sudah mendekati jarak dengan kampung orang alim (tempat yang ditujunya).
Maka surgalah tempat orang itu berada.

Subhanallah...
Sungguh besar sekali pengampunan Allah SWT kepada hambanya. Tak terkirakan dosa yang dilakukan manusia, Allah SWT tetap memberikan ampunan selama orang tersebut mau bertobat dengan taubatan nasuha.

Begituah sahabat, kisah Seorang Pembunuh yang telah membunuh sebanyak 100 orang.
Semoga bermanfaat...
(Maaf kepanjangan ceritanya, dan mengetiknya juga capek sahabat).

Kisah Si Pembunuh 100 Orang Taubatnya Diterima

Assalamu'alaikum wr. wb. sahabat... Kisah ini sudah sangat terkenal, namun belum dipublish di blog Kisah Teladan Islami. Bagaimana Kisah...

 

Tekno Ilmu © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com, Plugins By MyBloggerLab.com